Asus
Kasus Perundungan Siswi SMK, Lima ABH Resmi Tersangka

Deputi Bidang Perlindungan Anak, Kementerian PPPA bersama tim mendatangi langsung kantor Polsek Bolaang untuk memastikan kondisi korban perudungan dan para ABH.

 

 

KLIKSULUT, BOLMONG – Setelah melalui tahap penyelidikan, polisi akhirnya menetapkan lima pelajar salah satu SMK di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) yang terlibat kasus bullying sebagai tersangka.

Kapolres Bolmong, AKBP Indra Pramana mengatakan, dari hasil penyelidikan serta gelar perkara ditemukan cukup alat bukti. Sehingga dinaikkan ke tingkat penyidikan. Kendati begitu, kelima anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) belum dilakukan penahanan. Pasalnya, kelimanya masih katagori anak dan juga masih tercatat sebagai siswa-siswi aktif. “Mereka wajib lapor saja,” kata Indra.

Terkait kasus tersebut, kelima ABH terancam dijerat pasal 82, Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. Dengan ancaman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun.

Menurut Kapolres, pihaknya manargetkan, tahap penyidikan paling lambat 20 hari kedepan. Untuk selanjutnya diserahkan ke Kejaksaan. “Kalau bisa secapatnya, bahkan dibawah 20 hari itu lebih baik. Apalagi ini berkaitan dengan anak,” sahut Kapolres. 

Sementara itu, Deputi Bidang Perlindungan Anak, Kementerian PPPA, Nahar SH, mengaku, pihaknya juga ingin memastikan proses hukum atas kejadian tersebut tetap jalan tanpa mengabaikan apa yang menjadi hak-hak anak. Baik ABH maupun korban. “Kalau memang ada ketentuan pidana yang dilanggar maka prosesnya harus jalan. Tapi karena ini berkaitan dengan anak, tentu harus menggunakan sistem peradilan tindak pidana anak,” kata Nahar, yang mendatangi kantor Polsek Bolaang, dan bersua langsung dengan para ABH dan korban, Rabu (11/3) kemarin.

Di sisi lain, lanjutnya, Kementerian PPPA ingin memastikan para anak-anak baik korban maupun ABH dalam kondisi baik. Dan memastikan bahwa dalam proses hukum yang sementara berjalan tetap mengedapankan hak-hak anak sebagaimana diatur dalam udang-undang. “Hari ini kita juga bawa tim psikolog untuk memastikan kondisi psikologi anak-anak dalam kondisi baik. Kita berharap semua bisa kita damping sampai waktu yang dibutuhkan,” ujarnya.(*)

 

Berita Lainnya

TInggalkan Komentar