Asus
Olly Dondokambey Dianugerahi Gelar Akademik Honorary Chair Professor di JEI University Korea Selatan
Klik sulut, Manado - Gubermur Sulawesi Utara Prof Dr (Hc) Olly Dondokambey dianugerahi Gelar Akademik Honorary Chair Professor di JEI University Korea  Selatan.
Dalam piagam gelar akademik itu tertulis, logo JEI(U. Kemudian tertulis: Dengan keputusan Universitas JEI di Republik Korea, Prof Dr (H.C.) Olly Dondokambey SE dianugerahi gelar Prfemn Ditingutshied Ponorary.
Penganugerahan  gelar akademik buat Olly Dondokambey itu, diberikan langaung Mr Park Sung Hoon  yang merupakan  Ketua Grup Jaeneung Educational Institute (JEI). 
Disaksikan Mr Ahn Soon Mo, Direktur Jaeneung Culture Center (JCC), Mr Lee Nam Sik Presiden Jei University, dan Ibu Zelda Wulan Kartika, selaku Kuasa Usaha Ad Interim RI di Seoul. Juga dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul.
Acara penganugerahan digelar di kantor pusat JEI yang berlokasi di293 Changgyeonggungro , Jongno-gu , Seoul.
JEI Corporation sendiri merupakan  perusahaan pendidikan Korea yang didirikan pada tahun 1977.  Perusahaan ini dikenal dengan program pendidikan tambahannya untuk anak-anak dan orang dewasa. 
Sebelum Award ceremony, Gubernur  Sulut Olly Dondokambey menyampaikan orasi ilmiah.Gubernur menyampaikan  orasi ilmiah yang berjudul, "North Sulawesi As Indonesia’s Gateway To The Asia-Pacific".
Setelah menyapa hadiri yang hadir dengan bahan Korea Annyeonghaseyo, Gubernur mengaku ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengenang pertemuan pertama Gubernur  dengan Profesor Lee Nam Sik.
"Pada tahun 2022, saya mendapat kehormatan untuk mendampingi Presiden Kelima Indonesia, Ibu Megawati Sukarno Putri, menghadiri upacara pelantikan Presiden Yoon Suk Yeol. Selama kunjungan Presiden Megawati, saya bertemu dengan Profesor Lee yang memiliki visi yang sama dengan kami dalam memperdalam hubungan antara Indonesia dan Korea melalui berbagai sektor.
Gubernur melanjutkan, pada tahun 2023, persahabatan yang lebih dekat dan kemitraan yang lebih kuat antara Indonesia dan Korea Selatan terlihat melalui perayaan meriah dari Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik antara kedua negara. Diadakan dari Januari hingga Desember, setiap bulan ditandai dengan acara yang berfokus pada kekuatan hubungan dari investasi hingga infrastruktur, dari pendidikan hingga ekonomi kreatif.
Saat kedua negara kita telah menjalin kemitraan lebih dari lima (5) dekade, hari ini saya merasa terhormat untuk mempresentasikan kepada Anda peluang besar yang ditawarkan oleh Sulawesi Utara sebagai gerbang Indonesia ke Asia-Pasifik. Provinsi kami yang terletak strategis di ujung utara Pulau Sulawesi berbatasan dengan Laut Sulawesi di utara dan Laut Maluku di timur. Lokasi utama ini menempatkan Sulawesi Utara di sepanjang jalur maritim penting yang memfasilitasi perdagangan antara Asia Tenggara, Asia Timur, dan Pasifik. Kedekatan kami dengan perairan yang kaya sumber daya dan pasar yang sedang berkembang meningkatkan potensi kami sebagai titik fokus untuk inisiatif ekonomi dan keamanan di wilayah Asia-Pasifik.
Posisi strategis Sulawesi Utara secara signifikan mengurangi mil laut dan waktu transit dibandingkan dengan jalur tradisional. Sebagai contoh, pengiriman langsung dari Bitung ke pelabuhan utama di Asia Timur seperti Kaohsiung dan Busan mengurangi ribuan mil laut dan beberapa hari dari waktu transit. Pengurangan ini berarti penghematan yang signifikan dalam biaya sewa kapal, menjadikan Bitung sebagai hub yang efisien dan hemat biaya.
Sulawesi Utara menawarkan peluang investasi yang signifikan. Pemerintah provinsi telah menerapkan kebijakan dan insentif yang ramah investor, menjadikan wilayah kami semakin menarik bagi investasi domestik dan asing. Pada tahun 2023, investasi asing mencapai 3,01 triliun Rupiah dengan investasi domestik mencapai 7,69 triliun Rupiah. Pada kuartal pertama tahun 2024 saja, kami mencatat investasi signifikan dengan total 1,8 triliun Rupiah. Investor utama termasuk Singapura, Tiongkok, Malaysia, dan Luksemburg, menunjukkan kepercayaan global pada potensi ekonomi kami. Sektor investasi terbesar termasuk pertambangan, transportasi, pergudangan, telekomunikasi, dan industri makanan. Investasi ini telah menciptakan peluang kerja yang substansial.
Nilai ekspor Sulawesi Utara pada tahun 2023 mencapai 509 juta Dolar Amerika untuk lemak dan minyak hewani dan nabati, 85 juta Dolar Amerika untuk ikan dan krustasea, dan 70 juta Dolar Amerika untuk daging olahan dan makanan laut. Hal ini menyoroti kekayaan sumber daya alam kami dan kemampuan kami untuk memenuhi permintaan pasar internasional. Komoditas ekspor utama kami ke Korea Selatan termasuk kopra, minyak kelapa sawit, ikan kering, dan asam lemak kelapa sawit. Secara khusus, neraca perdagangan kami konsisten mengalami surplus sejak tahun 2020.
Pembangunan infrastruktur adalah prioritas di Sulawesi Utara. Kami memiliki dua Kawasan Ekonomi Khusus: KEK Bitung yang berfokus pada industri perikanan dan turunan kelapa, serta KEK Likupang yang ditujukan untuk pariwisata resor dan budaya. Selain itu, jalan tol Manado-Bitung dan peningkatan Bandara Internasional Sam Ratulangi diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan konektivitas dan mendukung kegiatan ekonomi.
Infrastruktur logistik di Sulawesi Utara kuat dan terus membaik. Pelabuhan Internasional Bitung telah dipilih sebagai Pelabuhan Hub Internasional di Indonesia Timur yang mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan meningkatkan kegiatan industri di wilayah tersebut. Selain itu, Pelabuhan Bitung menawarkan layanan pengiriman langsung ke Asia Timur yang meningkatkan konektivitas dan mengurangi waktu transit. Kami juga memiliki penerbangan langsung ke bandara utama seperti Narita, Changi, dan Guangzhou, yang semakin memperkuat jaringan logistik kami. Tahun lalu, Jeju Air meluncurkan penerbangan charter pertama dari Incheon ke Manado. 
Tujuan kami adalah lebih banyak pesawat Korea dari Incheon, Busan, Jeju, dan kota-kota terkemuka lainnya dapat membawa orang Korea untuk mengunjungi Sulawesi Utara dan merasakan keajaiban berwarna-warni di provinsi kami.
Di awal tahun 2000, ada drama Korea berjudul "Something Happened in Bali" dan sejak itu banyak pasangan baru yang mengunjungi Bali. Kami berharap tidak hanya pasangan baru, tetapi siapa pun dari Korea akan berbondong-bondong ke Manado dan mengalami kunjungan terbaik mulai dari kuliner lezat hingga pantai berpasir putih. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa "Something Beautiful Happens All The Time in North Sulawesi".
Mari kita soroti pariwisata yang merupakan penggerak ekonomi utama di Sulawesi Utara. Provinsi kami dikenal dengan pantainya yang masih asli, kehidupan laut yang beragam, dan festival budaya yang meriah. Taman Nasional Laut Bunaken menawarkan spot menyelam kelas dunia sementara Gunung Lokon dan pulau Siladen serta Lihaga menyediakan peluang untuk pariwisata petualangan. Kawasan Ekonomi Khusus Likupang yang merupakan bagian dari inisiatif "10 Bali Baru" Indonesia, adalah area prioritas utama untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Budaya kami kaya dan beragam, dipengaruhi oleh berbagai kelompok etnis seperti Minahasa, Bolaang Mongondow, dan Sangihe-Talaud. Tari-tarian tradisional, musik, dan festival mencerminkan nilai-nilai kami tentang solidaritas dan harmoni sosial yang dituntun oleh prinsip "Si Tou Timou Tumou Tou" – "Manusia baru disebut manusia jika dapat memanusiakan manusia lain."
Di pihak kami, kami berusaha menjembatani komunitas Korea dan Indonesia dengan mempromosikan lebih banyak kolaborasi dalam industri kreatif, sebagai contoh Provinsi Sulawesi Utara bekerja sama dengan Kedutaan Besar Indonesia di Seoul menyelenggarakan acara musik dan fashion Colorful North Sulawesi di Seoul. Dita Karang, penyanyi utama Indonesia dari Band K-Pop Secret Number, berada di Manado pada 17 Desember 2022. Kami juga memberikan satu set lengkap ansambel musik bambu Kolintang kepada Busan University Foreign Studies di kota Busan.
Singkatnya, Sulawesi Utara tidak hanya merupakan gerbang ke Asia-Pasifik, tetapi juga tanah dengan peluang besar dan warisan budaya yang kaya. Kami mengundang investor dari Korea Selatan untuk menjelajahi dan berpartisipasi dalam perjalanan kami menuju pertumbuhan berkelanjutan dan kemakmuran bersama, dan kami juga menyambut dengan hangat sesama pendidik yang berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Di awal pidato saya, saya menyoroti bagaimana Gelombang Korea atau Hallyu melanda dunia melalui seni dan ekonomi berbasis budaya. Dari teman-teman Korea saya, saya mengetahui bahwa di Korea seseorang tidak menjadi artis atau entertainer dalam semalam. Faktanya, mereka mengikuti pendidikan. Pendidikan berbasis seni dan budaya sangat penting dalam mempersiapkan pelajar muda dan menjadikan mereka seniman yang benar-benar profesional dan berpendidikan tinggi.
Inilah mengapa pendidikan penting. Hal lain yang menarik perhatian saya adalah bagaimana Korea menjadi negara pertama yang memulai 5G dan Kecerdasan Buatan/Artificial Intelligent (AI). Ketika Anda menggabungkan pendidikan dengan kemajuan sistem digital termasuk 5G dan AI, hasilnya akan luar biasa. Kerjasama digital antara Indonesia dan Korea adalah suatu keniscayaan khususnya karena kedua negara memiliki Visi besar dalam rangka Satu Abad Kemerdekaan kedua negara di tahun 2045.
Ada pepatah Korea yang menyatakan bahwa "Keluarga bukanlah satu hal yang penting. Keluarga adalah segala hal yang penting dalam hidup kita" (Gajogeun hanaui jungyohan geosi anida. Jeonbuida). Saya beruntung memiliki keluarga saya bersama saya hari ini. Izinkan saya memperkenalkan Anda kepada Rita, istri saya. Selama sepuluh tahun terakhir, dia menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional di Provinsi Sulawesi Utara, berusaha mengembangkan kerajinan lokal menjadi produk yang unik. Rio, anak sulung saya, akan dilantik sebagai Anggota Parlemen Indonesia pada Oktober 2024. Ray, anak bungsu saya, saat ini sedang menempuh studi di University of London di Inggris. Jadi ya, kami adalah keluarga yang percaya pada pentingnya mendidik generasi muda.
Dengan demikian, atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, saya merasa senang dan bangga menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Universitas Jei dengan Universitas Sam Ratulangi. Saya ingin mengingatkan semua orang bahwa penandatanganan ini bukanlah tujuan akhir, sebaliknya penandatanganan ini menandai babak baru untuk kolaborasi antar universitas. Pertukaran mahasiswa dan dosen, kolaborasi dalam kurikulum yang berfokus pada visi bersama dalam mempromosikan seni, budaya, dan ekonomi kreatif.
Pada Desember 2023, populasi Indonesia telah melebihi 280,73 juta orang dibandingkan dengan 52 juta orang yang tinggal di Korea Selatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengejar kolaborasi yang saling menguntungkan (Win-Win Collaboration) untuk membantu mahasiswa Indonesia masuk ke Universitas dengan Fakultas yang mereka inginkan. Akan menjadi nilai tambah ekstra jika beasiswa untuk pemuda dan pemudi dari Sulut termasuk Universitas Sam Ratulangi disediakan oleh Universitas Jei. Investasi dalam sumber daya manusia sangat penting dalam mempererat hubungan antara kedua negara kita. Kolaborasi lain yang mungkin dilakukan adalah pembukaan pabrik di Provinsi Sulawesi Utara. Hingga saat ini, kami telah melihat investasi besar dari Korea di bagian barat Indonesia seperti pembukaan Hyundai Motor Manufacturing di Cikarang, banyak Korea Exchange Bank (KEB) Hana dan Kookmin Bank (KB) Bank Bukopin yang dibuka di mal. Kita berharap ke depan, kolaborasi Indonesia dan Korea akan semakin progresif merambah wilayah Timur Indonesia termasuk Sulawesi Utara.
Saya melihat banyak mahasiswa yang hadir pada acara hari ini. Dalam hal ini, saya ingin menggemakan pernyataan yang dibuat oleh Presiden Indonesia Kelima Megawati Sukarno Putri selama kunjungannya ke Korea pada tahun 2022 "Indonesia dan Korea adalah dua teman baik. Sudah saatnya Indonesia dan Korea memulai masa depan baru yang memastikan generasi muda akan memainkan peran utama. Mari kita tidak bersaing tetapi bekerja sama secara erat karena bersama-sama kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak dan cucu-cucu kita di Indonesia, Korea, dan sekitarnya."
Sebelum saya mengakhiri pidato singkat ini, sekali lagi saya ingin menyampaikan penghargaan terdalam saya kepada JEI Group, Universitas Jei dan JCC atas penghargaan besar ini kepada saya. Saya berterima kasih kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia, Fungsi Ekonomi Kreatif & Digital dan Diplomasi Publik yang telah proaktif menjembatani Provinsi Sulawesi Utara dan Universitas Jei.
Akhirnya, saya merasa terhormat menerima kehormatan akademis ini atas nama Pemerintah dan masyarakat Provinsi Sulawesi Utara."Masyarakat Sulut, ini untuk torang semua. Saya ucapkan terima kasih. Kamsahamnida," sapa Gubernur Olly Dondokambey menutup orasi ilmiahnya. (*/don)

Berita Lainnya

TInggalkan Komentar