Asus
Kondisi Wiranto Membaik
 
 
KLIKSULUT, MANADO - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan atau Menko Polhukam Wiranto ditusuk saat sedang berada di Pandenglang, Banten beberapa waktu lalu.
 
Wiranto ditusuk sebanyak dua kali pada bagian perut di sebelah kiri. Dia sempat dilarikan pada rumah sakit setempat, tetapi kemudian dipindahkan RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
 
Dia menjalani operasi selama tiga jam dan mengakibatkan usus halusnya harus dipotong sepanjang 40 sentimeter, dilansir dari Liputan6.com.
 
"Setibanya di RSPAD, langsung ditangani secara intensif dan dokter memutuskan untuk mengambil tindakan operasi di bagian perut lantaran akibat tusukan ditemukan luka di bagian usus halus, sehingga usus halusnya mesti dipotong sepanjang 40 cm," ujar Tenaga Ahli Menko Polhukam Agus Zaini.
 
Namun kini, keadaan Wiranto sudah membaik. Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang berkesempatan menjenguk hari ini, Selasa (15/10/2019).Berikut Kondisi terbaru kesehatan Wiranto setelah menjalani operasi.
 
Menko Polhukam Wiranto (tengah) bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kiri) dan Kapolri Tito Karnavian (kanan) memberi keterangan usai rapat koordinasi tertutup di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (24/9/2019). 
 
Jaksa Agung M Prasetyo mengatakan, Wiranto sudah keluar dari ruang Intensive Care Unit atau ICU RSPAD Gatot Soebroto Jakarta setelah kondisi kesehatannya terus berangsur membaik.
"Enggak, sudah keluar, di ruang perawatan. Sudah bagus," katanya, usai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto.
 
Diakui Prasetyo, kondisi kesehatan Wiranto tampak semakin membaik dibandingkan waktu pertama kali dirawat di RS tersebut.
"Dibandingkan dengan waktu pertama kali saya melihat sangat sudah banyak kemajuan. Jadi, banyak ngobrol tadi dengan saya," ucapnya.
 
Saking bersemangatnya, lanjut dia, Wiranto cerita ingin segera sembuh agar bisa ikut rapat terbatas menteri.
"Itu menunjukkan semangatnya luar biasa beliau," tuturnya.
Yang jelas, Prasetyo mengatakan, Wiranto sudah bisa diajak berkomunikasi dengan sangat lancar. Bahkan, sudah bisa diajak bercanda.
 
"Beliau sudah bisa diajak ketawa-tawa, sudah bisa bicara dengan baik dan lancar," katanya.
Namun, Prasetyo mengaku belum tahu kapan Wiranto diperbolehkan pulang karena itu kewenangan dokter.
Kunjungannya kali ini merupakan kali kedua menjenguk Wiranto. Kali pertama, Prasetyo menjenguk begitu Wiranto dirawat ke RSPAD, Kamis, 10 Oktober 2019.
 
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga sudah menjenguk Menko Polhukam Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto. Kehadirannya mewakili Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dia menuturkan, kondisi Wiranto sudah membaik dan sudah belajar berjalan.
 
"Jadi Ibu Megawati Soekarnoputri karena beliau masih di Bali, menugaskan Mbak Puan dan saya untuk menengok dan melihat kondisi dari Pak Wiranto, Bapak Menko Polhukam kita. Kondisi beliau sudah membaik berkat doa dari seluruh masyarakat Indonesia. Beliau sudah latihan berjalan, dan kemudian mendapatkan perawatan yang intens," kata Hasto.
 
Dia berdoa agar Wiranto segera bisa keluar dan sehat kembali. Dia berharap, bakal ada protap yang lebih ketat jika ada perlawanan kepada negara maupun pejabat negara."Yang penting progresnya baik. Dan ke depan harus ada protap bahwa ketika terjadi ada yang melawan negara, negara harus memastikan seluruh keamanan bagi seluruh pejabat negara. 
 
Karena apapun, melaksanakan tugas-tugas dalam menjaga stabilitas politik, keamanan negara, ketentraman masyarakat, itu penuh risiko," tutur Hasto.
Bahkan, masih kata dia, Wiranto kini sudah bisa diajak bicara.
"Ya berbicara. Saya sampaikan salam dari Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri. Alhamdulillah sudah membaik. Tahapan kritis sudah dilalui, sekarang pemulihan fisik," tukasnya.
 
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek menjenguk Wiranto yang tengah terbaring di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Wiranto menjadi korban penusukan oleh terduga teroris jaringan JAD Bekasi.
Nila mengatakan, Wiranto sudah dalam kondisi baik. Ia melihat bahwa kondisi Menko Polhukam itu sudah dalam keadaan normal karena sudah cukup lama sesudah menjalani operasi.
 
"Tapi perlu istirahat, sehingga ada tahap demi tahap yang harus dilakukan oleh Pak Wiranto, enggak boleh langsung bergerak, tadi sudah jalan. Jadi cukup baik," ucap Nila usai menjenguk Wiranto di di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
 
Nila menceritakan, di dalam ruang perawatan Wiranto, ia beberapa kali berbincang mengenai kebersamaannya saat di Wamena, Papua."Bapak (Wiranto) cerita pas di Wamena kami sama-sama, kami aman," kata Nila."Tau-tau di Pandeglang kena tusuk, saya tau bapak kena itu pas saya lagi transit di Makassar. Saya melihat karena diputuskan operasi makanya ada sesuatu yang berat," imbuh Menkes.(*)
 

Berita Lainnya

TInggalkan Komentar