Asus

foto: Tiang listrik milik PLN yang rubuh dan membahayakan pengguna jalan menjadi ancaman warga.

 

SANGIHE— PT PLN selama ini terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga Sangihe. Bukan hanya diperkotaan, namun pelayanan terus dimaksimalkan hingga ke seluruh wilayah yang belum dialiri listrik, seperti di pulau terluar juga sudah dimasukkan listrik dan dapat dinikmati warga perbatasan yang ada di ujung utara nusantara ini. Tapi sayangnya, untuk kualitas tiang listrik yang diketahui dibuat oleh pihak ketiga ternyata tak menjamin kekuatannya ketika ditancapkan, sebab ada beberapa tiang besi yang diganti dengan beton sering rubuh dan membahayakan penguna jalan. Lihat saja tiang listrik di daerah makawang menuju lengganeng, tiang yang yang baru-baru ini roboh dan terbukti kualitasnya sangat tidak bagus dan aman digunakan."Besi yang digunakan ukuran kecil dan ditengah tiang berlubang, ketika ditiup angin atau tertimpa pohon langsung patah dan membahayakan penguna jalan,"beber Benyfacius Sasiang warga Petta, yang turut diaminkan warga lainnya yang terpaksa berhenti ketika tiang rubuh ditengah jalan.

Lanjut dikatakannya, pihak PLN harus lebih jeli melakukan pengawasan terhadap kualitas tiang yang diserahkan kontraktor. Sebab anggaran yang dikeluarkan negara cukup besar dalam menerangi nusantara, jangan berkembang opini bahwa ada kongkalingkong antara PLN dan Kontraktor penyedia jasa dalam pengadaan tiang listrik."Jika sesuai mekanisme tak mungkin tiang listrik bisa patah hanya karena ditimpa pohon, setidaknya mampu menahan pohon karena kekuatan tancapannya mengingat lokasi daerah seperti ini. Sebaiknya segera dievaluasi semua tiang yang baru dipasang ini, sebelum menimpa warga penguna jalan dan memakan korban jiwa,"harap Sasiang.

Menanggapi hal tersebut Marthen Salmon salah satu manager PLN Sangihe mengatakan, bahwa tiang yang rubuh disebabkan tertimpa pohon dan tak menjelaskan kualitas tiang yang tersedia."Tiang patah hanya tertimpa pohon,"singkatnya. Dari jawaban tersebut permasalahan hanya dijawab secara "enteng" tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi kepada warga penguna jalan.(*) 

Berita Terkait

TInggalkan Komentar