Asus
Kebut pelestarian Lingkungan, Lomban Buka Sekolah Hutan

foto: Wali Kota Bitung Max Lomban dan ketua PKK Khouni Rawung usai membuka sekolah hutan.

 

BITUNG - Dalam rangka mengedukasi, mensosialisasikan dan mengadvokasi tentang pentingnya menjaga lingkungan sebagai warisan untuk anak cucu yang dimulai sejak dini, Walikota Max J Lomban membuka Sekolah Hutan yang merupakan salah satu bidang dari sekolah lingkungan kota Bitung yang diprakarsai  Dra.Khouni Lomban Rawung sebagai kepala sekolah lingkungan di Botanica Nature resort, Sabtu (2/2).

Sekolah Lingkungan Kota Bitung (SLKB) sendiri memiliki 5 bidang  yaitu: Sekolah Hutan (SH), Sekolah Sungai (SS), Sekolah Laut (SL), Sekolah Gunung (SG), Sekolah 5 Bersih (S5B).

Setelah diinisiasi pada awal tahun 2017, kegiatan perdana ini bisa terwujud melalui kerja sama Sekolah Lingkungan Kota Bitung dengan Yayasan LORA Peduli dan Yayasan Selamatkan Yaki Indonesia dalam EPASS (Enhancing the Protected Area System in Sulawesi for Biodiversity Conservation) Project.

Lomban dalam sambutan berharap agar Sekolah Lingkungan menghasilkan anak-anak Bitung yang mencintai lingkungan serta memiliki rasa tanggung jawab atas kelestarian lingkungan yang ada disekitar mereka dan hal ini perlu ditanamkan sejak usia dini, sehingga hal ini harus menjadi perhatian dan tangung jawab kita bersama dalam memberikan pemahaman dan pengetahuan yang baik dan benar kepada anak-anak ini.

Peserta angkatan pertama ini dengan total 20 orang melibatkan siswa siswi dari 16 Sekolah Dasar di sekitar zona penyangga hutan Tangkoko, Bitung yang merupakan habitat penting bagi Yaki dan satwa endemik lainnya di Sulawesi Utara.

Materi-materi yang diajarkan dalam Sekolah Hutan ini bertujuan menarik minat siswa untuk belajar tentang hutan, mengerti pentingnya hutan bagi manusia dan makhluk hidup lain serta ancaman-ancaman terhadap hutan sehingga anak-anak dapat diajak untuk mengambil bagian dalam berinisiatif melestarikan hutan.

Pada kesempatan ini  Khouni sapaan akrab Kepala Sekolah Lingkungan membagikan botol air minum (tumbler) untuk peserta dan mengingatkan untuk selalu menjaga lingkungan, Sekalian dengan Program peduli lingkungan pemerintah kota Bitung "BITUNG GO GREEN, LESS PLASTIC CITY" dengan cara membawa tumbler dan mengurangi sampah plastik.

Prisilia Morley Loijens, Koordinator Edukasi Selamatkan Yaki berharap sekolah Hutan dapat diikuti oleh lebih banyak siswa-siswi di Kota Bitung dan kedepannya dapat diadopsi oleh kurikulum pendidikan di Sulawesi Utara. (*)

Berita Lainnya

TInggalkan Komentar