Asus

KOTAMOBAGU—Pohon perindang yang ditanam pemerintah di pinggiran jalan menjadi ancaman tersendiri bagi. Pasalnya, pohon-pohon yang ditanam itu rata-rata sudah tumbuh besar dan berpotensi tumbang ketika hujan turun yang disertai angin kencang.

“Pohon-pohon ini kalau dibiarkan dikuatirkan  akan roboh. Ini membahayakan. Kalau hujan dan angin bisa roboh ke rumah warga atau tertimpah ke pengendara yang lewat. Apalagi cabang pohon-pohon yang ditanam ini semuanya rapuh dan mudah patah,” kata Husain Matoka, warga Kotamobagu.

Data di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP), ada empat wilayah yang rawan pohon tumbang, yakni Jalan Adampe Dolot Kelurahan Molinow, Jalan DC Manoppo Kelurahan Matali, Jalan Raya Kopandakan-Bungko dan Jalan Mayjen Sutoyo Kelurahan Kotobangon.

“Empat titik itu yang paling rawan, karena pohon-pohon di situ ratar-rata sudah besar dan rimbun. Kita memang sedang berupaya melakukan peremajaan pohon, kemudian memangkas juga pohon-pohon yang berpotensi roboh. Kita terus berkoordinas dengan instansi terkait memantau kondisi pohon yang ada. Kalau sudah berpotensi roboh, langsung kita pangkas rantingnya,” Kata Kepala Dinas PRKP, Imran Amon.

Disisi lain, ia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat melintas di wilayah yang rawan pohon tumbang. “Lebih baik menghindari wilayah yang rawan pohon tumbang, terutama saat berkendara ketika musim hujan yang disertai angin kencang,” imbaunya.

Ditambahkannya, pohon-pohon yang ditanam itu tak bisa dipangkas. Jika harus melakukan pemangkasan, katanya harus ada pohon pengganti yang ditanam. “Kalau ada masyarakat yang minta pohon dipangkas, maka harus diganti dengan tiga bibit pohon lainnya. Tapi kalau yang memangkas itu ada perkantoran atau perusahaan, maka penggantinya harus lima bibit pohon,” tambahnya.(*)

Berita Lainnya

TInggalkan Komentar