foto: Tampak kegiatan mandi Safar yang diawali dengan doa bersama. Masyarakat meyakini, kegiatan ini sebagai sarana ucapan syukur kepada Sang Pencipta dengan dijauhkan dari segala bala dan musibah.
BOLSEL—Sebagai bentuk komitmen dalam menjaga kelestarian budaya dan kearifan lokal sebagaimana visi religius dan berbudaya pemerintah daerah, Rabu (7/11) kemarin, Pemerintah Kecamatan Tomini, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) kembali menggelar kegiatan mandi safar (Molihu Lolilu).
Kegiatan yang dipusatkan di Desa Nunuka Raya ini, dibuka oleh Bupati Iskandar Kamaru yang diwakili oleh Asisten I, Alsyafri Kadullah. Selain dihadiri ratusan masyarakat, kegiatan yang sudah menjadi tradisi turun-temurun ini juga dihadiri oleh sejumlah anggota DPRD, sejumlah pejabat Pemkab Bolsel, jajaran pemerintah kecamatan, pemerintah desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Asisten I menyampaikan, selain menjaga tradisi dan budaya, kegiatan ini dimaksudkan sebagai bentuk ungkapan syukur masyarakat kepada Sang Pencipta atas nikmat dan karunia diberikan selama hidup di dunia. "Kami berharap, dengan digelarnya kegiatan ini, semoga kita selalu dijauhkan dari bala dan bencana. Kami berharap, segenap lapisan masyarakat mengambil sisi positif atas diselenggarakannya kegiatan ini,"singkat Alsyafri saat mewakili sambutan bupati.
Di lokasi yang sama, Camat Tomini Suprin Mohulaingo mengatakan, kegiatan Molihu Lolilu ini diselenggarakan setiap akhir bulan Safar. "Sebagaimana keyakinan leluhur kami dulu, setiap bulan Safar sangat rentang terjadi musibah atau bencana. Maka dari itu, dimulailah kegiatan mandi Safar ini dilaksanakan sebagai sarana doa bersama untuk diberikan kesehatan dan dijauhkan dari segala bentuk bala dan musibah, serta ajang silaturahmi masyarakat,"ujarnya.
Camat menuturkan, sebelum acara mandi Safar dimulai, sabagai salah satu syarat masyarakat dianjurkan menuliskan ayat Al-Quran dan nama mereka di daun mangga. "Ayat dan nama mereka dituliskan oleh pegawai Syar’i dan Imam, selanjutnya dihanyutkan kesungai dengan harapan segala yang dipanjatkan dalam doa biaa terkabulkan oleh Allah Subhana Wa Ta’ala,"tuturnya.
Sekedar diketahui sesuai pantauan di lokasi kegiatan, masyarakat dari setiap desa berkumpul dan masing-masing membawa bekal makanan dengan beragam menu kuliner khas daerah untuk dinikmati bersama. Sebelum acara mandi Safar dimulai, acara diawali dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh para pemuka agama.(*)
TInggalkan Komentar