foto: Bupati Jabes Ezar Gaghana bersama sejumlah pejabat saat memantau lokasi bibir pantai yang anjlok akibat gempa.
SANGIHE—Gempa bumi berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR) yang melanda Kabupaten Kepulauan sangihe pada selasa (7/11) kemari pagi, terjadi sekira pukul 10.00 Wita memiliki dampak tersendiri bagi alam dan masyarakatnya. Pasalnya, guncangan gempa ini, sempat membuat semua masyarakat panik dan lari ketakukan keluar rumah, kantor maupun pusat perbelanjaan. Akibat insiden ini, ditemukan longsoran di tepi pantai kelurahan Apeng Sembeka (Apes) sepanjang sekira 75 meter sedalam 5 sampai 7 meter,dan terdapat rusak ringan dibeberapa bangunan di Kota Tahuna.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe Revolius Pudihang mengatakan, berdasarkan dampak gempa tidak ada korban jiwa, namun beberapa gedung di Kota Tahuna mengalami rusak ringan. "Anak-anak sekolah dipulangkan ke rumah masing-masing," katanya. Lanjutnya, gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan tak ada gempa susulan."Pasca gempa kekuatan 5.3 SR, 6 November 2018 pukul 09:09:51 WIB selama 3 detik, ada fenomena alam yang sempat menjadi tontonan masyarakat, yakni longsoran ditepi pantai sepanjang sekitar 7 meter kedalaman di Boulevard tahuna dan ini masih dipantau dampak dan penyebab longsor dimaksud,” ungkap Pudihang.
Sementara itu, Bupati Jabes Ezar Gaghana SE ME saat memantau lokasi di bibir pantai yang anjlok kamarin, bupati pun langsung mengimbau kepada masyarakat Sangihe agar tidak panik dan tidak menyebarkan isu yang meresahkan. “Berdasarkan data dari BMKG, gempa ini tidak berpotensi tsunami. Jadi masyarakat diharapkan tetap berdoa agar Kabupaten Sangihe dijauhkan tetap dalam lindungan Tuhan,”pungkas orang nomor satu dibumi tampungang lawo.(*)
TInggalkan Komentar