foto: KPU Manado menggelar FGD bersama Bawaslu dan media dengan mengundang dua narasumber untuk menciptakan Pemilu Berkualitas.
MANADO—Pesta demokrasi, Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan berlangsung 2019 akan datang, terus dimatangkan dan mencari terobosan agar tercapai Pemilu yang berkualitas. Senin (5/11) kemarin, KPU Manado menggelar Forum Group Discussion (FGD) yang melibatkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan wartawan, serta menghadirkan narasumber Dr Taufik Pasiak, ahli otak dan Dr Ferry Liando, pengamat politik.
Dr Taufik Pasiak dalam FGD tersebut mengatakan bahwa untuk menciptakan pemilu berkualitas tidak hanya bergantung kepada pihak penyelenggara yaitu KPU. Tapi, kepada para pemilih juga. “Karena pemilu yang berkualitas bukan dilihat dari kesuksesan jalannya pesta demokrasi, tetapi apa yang menjadi hasil dari pemilihan tersebut. Apakah yang terpilih benar-benar bisa menjadi penyambung aspirasi masyarakat,” terangnya.
Ia juga menambahkan agar KPU mengawasi peserta pemilu, baik partai politik maupun calon legislatif yang menggunakan kata-kata bervalensi negatif dalam meraup dukungan. “Hal ini sangat berbahaya, karena bisa jadi pemilu hanya menjadi ajang melampiaskan amarah. Jika sudah seperti ini, bisa dipastikan hasil pemilu tidak berkualitas,” tegasnya.
Begitupun dikatakan Dr Ferry Liando bahwa mewujudkan pemilu berkualitas merupakan kerja kolektif. “Harus ada sinergitas antara penyelenggara, pengawas dan insan pers dalam fungsi sosialisasi ke masyarakat, serta para stakeholder terkait,” katanya.
Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) ini menjelaskan, peran partai politik yang kini menitikberatkan perekrutan hanya kepada keterampilan maupun ketenaran calon, menghasilkan wakil rakyat yang tidak bisa mewujudkan cita-cita demokrasi. “Saat ini, seleksi anggota legislatif tidak lagi terletak pada parpol yang terkesan tidak melakukan perekrutan dengan baik. Seleksi sekarang ada di tangan pemilih. Dengan bantuan media untuk mengedukasi masyarakat memilih calon yang kapabel dan bisa memperjuangkan hak rakyat akan menghasilkan demokrasi yang baik dan pemilu yang berkualitas. Namun, jika pemilihan hanya beriorentasi pada uang, maka sia-sia anggaran Pemilu sekira Rp32 triliun tersebut,” kata Ferry.
Sementara Ketua Bawaslu, Marwan Kawinda menambahkan, pers harus punya peran penting menyukseskan pemilu lewat sosialisasi pemberitaan ke masyarakat. Sama halnya ditambahkan Ketua KPU Manado, Sunday Rompas, kalau pihaknya tak henti-hentinya menghadirkan berbagai terobosan untuk menciptakan pemilu berkualitas di tahun 2019 akan datang. “Tentunya, kami ingin mewujudkan hal tersebut dan itu membutuhkan dukungan Bawaslu serta teman-teman media,” ujar Rompas dan diaminkan Komisioner Divisi SDM dan Parmas, Ismail Harun.(*)
TInggalkan Komentar