Asus
Masyarakat Lingkar Tambang Trauma dengan PT BDL, Manajemen Baru Cari Muka ?
KLiksulut.com- Pasca peralihan status dari manajamen lama ke manajemen yang baru, perusahaan tambang emas PT Bulawan Daya Lestari (BDL) yang berlokasi di gunung Patung Desa Mopait Kecamatan Lolayan, mulai melakukan manuver-manuver di desa-desa lingkar tambang. 
 
Iming-iming atau bujuk rayuan memprioritaskan masyarakat lingkar tambang akan direkrut menjadi karyawan, hal itupun rupanya jadi alasan utama PT BDL untuk mengelabui masyarakat, agar mereka bisa terterima dengan mulus masuk melakukan kegiatan pertambangan di Desa setempat.
 
Namun iming-iming tersebut bukanya mendapat sambutan baik tapi mengundang reaksi miring dari masyarakat setempat. 
 
Pasalnya, masyarakat masih trauma dengan perlakuan manajemen lama PT BDL yang diduga tidak membayar hak gaji karyawan yang mereka pekerjakan.
 
Keberadaan manajemen yang baru ini pun jadi perbincangan hangat masyarakat termasuk di media sosial Facebook. 
 
Masyarakat kuatir, manajemen yang baru ini tak kalah jauh seperti manajemen lama yang hanya menjadi kontroversi dan permasalahan dalam desa lingkar tambang. 
 
Kekacauan dan kerusuhan yang sampai menghilangkan satu nyawa di lokasi pertambangan PT BDL pun sampai hari ini masih menyisakan trauma bagi masyarakat.
 
Baru-baru ini terlihat dalam postingan di media sosial Facebook manajamen baru PT BDL melakukan manuver berkujung di kediaman Sangadi/kepala desa, Desa Mopait Kecamatan Lolayan, dengan dalih silaturahmi lebaran. 
 
Hal itu pun ternyata tidak mendapat respon positif dari masyarakat bahkan menimbulkan kontroversi, akan tetapi karena pertemuan itu baru sebatas menjalin hubungan silaturahmi dimomen lebaran idul Fitri, hal itu sah-sah saja dan bisa dipahami oleh masyarakat.
 
"Kalau pertemuan itu sekedar silaturahmi menurut kami itu sah-sah saja. Tapi kalau pertemuan itu sudah membicarakan kesepakatan dan program perusahaan menurut kami pemerintah desa terlalu terburu-buru menanggapinya," kata warga setempat yang meminta namanya tidak dipublis.
 
Soal iming-iming perusahaan akan memprioritaskan masyarakat lingkar tambang direkrut menjadi karyawan perusahaan, menurutnya hal itu adalah celana tua atau alasan perusahaan untuk membujuk rayu masyarakat agar mendukung kegiatan perusahaan.
 
"Kami sudah trauma dengan bujuk rayu seperti itu, yang pada akhirnya hanya sekelompok orang yang diuntungkan," jelasnya. (Gry)

Berita Terkait

TInggalkan Komentar