KLIKSULUT, MANADO - Badan Kerjasama Antar Umat Beragama (BKSAUA) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) turut menyikapi adanya peristiwa kekerasan terorisme di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Ada beberapa poin yang disampaikan BKSAUA Sulut melalui Ketua Drs Ridwan Sofian.
Pertama, Menolak segala bentuk kekerasan dan pengingkaran terhadap kebhinekaan, kebebasan beragama, berkeyakinan dan peribadahan.
Kedua, Peledakan bom di lokasi Gereja Katedral Makassar merupakan bentuk kekerasan dan pengingkaran terhadap kebhinekaan dan kebebasan beragama, berkeyakinan dan peribadahan dan pelanggaran terhadap Hak Azasi Manusia (HAM), yang telah menelan korban fisik.
Ketiga, Mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk terus mengusut tuntas tindakan Pengeboman, baik di tempat-tempat peribadahan agama atau pun kegiatan-kegiatan sosial dan religius di mana pun juga di negeri kita yang tercinta.
Keempat, Menyampaikan rasa empati dan keberpihakan yaang penuh kepada setiap umat beragama dan warga negara yang menjadi korban tindakan pengingkaran dan kekerasan terhadap hak azasi manusia dan hak azasi warga negara dan mengajak untuk meneguhkan kebhinekaan masyarakat dan hangsa Indonesia.
Kelima, Mengajak kepada masyarakat Indonesia khususnya masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara untuk senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kejadian-kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi serta menjadikan bangsa Indonesia yang tercinta ini menjadi negara yang Aman, Berdamai dan Sejahtera.
"Poin terakhir kami menghimbau kepada seluruh Pimipinan Agama yang ada di Provinsi Sulawesi Utara untuk menjaga keamanan tempat ibadah masing-masing umat beragama yang ada di Sulawesi Utara," jelas Sofian. (don)
TInggalkan Komentar