Susan N.H Jacobus SH, M.Pd
Kliksulut.com,--Pendidikan karakter masih terus menjadi pembahasan dalam
bidang pendidikan pada jenjang PAUD hingga Perguruan Tinggi. Hal tersebut
sejalan dengan Revolusi Mental dalam perspektif Nawacita yang menjadi
gagasan pemerintahan presiden Jokowidodo, "Pentingnya pendidikan karakter
bagi suatu bangsa menjadi tolak ukur kemajuan bangsa dalam berbagai bidang
pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, hukum, dan lain sebagaiya," jelas Susan
N.H Jacobus SH,M.Pd dalam rilisnya jumat (2/3) sore.
Lebih jauh Jacobus mengatakan bahwa beberapa negara yang menghadapi krisis,
memilih fokus membangun karakter sebagai solusi mengatasi krisis
kebangsaan. Sebagai contoh; akibat kalah perang melawan Perancis, Jerman
melakukan revitalisasi dengan mengembangkan pendidikan karakter dan
spritualitas. Selain itu, disaat terjadi banyak masalah diakhir abad
keduapuluh, Amerika menata kembali negaranya dengan introduksi pendidikan
moral. Hal yang sama juga dilakukan Jepang disaat menghadapi urbanisasi.
Apa yang dilakukan oleh Jerman, Amerika, dan Jepang memberikan gambaran
bahwa pendidikan karakter memang seharusnya menjadi fokus Indonesia saat
ini, di tengah begitu banyak masalah-masalah bangsa yang terjadi beberapa
tahun terakhir ini. Generasi saat ini mendapat tontonan yang buruk akibat
degradasi moral/karakter yang terjadi di bangsa ini (legislator ’adu otot’
karena berbeda pendapat, isu SARA mulai mengakibatkan
perang/perdebatan/sengketa antar suku, ras dan agama, dampak globalisasi,
dampak keterbukaan informasi, kerusakan lingkungan demi kepentingan
ekonomi, dan lain sebagainya,"Usaha untuk mengukuhkan pendidikan karakter
sebagai upaya mengatasi masalah bangsa hendaknya, direspon semakin serius
oleh pemerintah, sekolah dan masyarakat Sulawesi Utara, terlebih khusus
orang tua.
Orang tua pada umumnya sangat bergantung pada guru untuk
mendidik anak, bahkan sering menyalahkan guru jika nilai anak menurun atau
anak semakin sulit diatur saat berada di rumah. Padahal orang tua-lah yang
berperan sebagai teladan utama dalam membangun dan membentuk karakter anak
sejak dini. Oleh sebab itu sangat penting bagi para orang tua untuk belajar
bagaimana membangun dan membentuk karakter anak di rumah.
Jika guru menggunakan Kurikulum 2013 yang di dalamnya terintegrasi pendidikan
karakter untuk membangun karakter siswa/anak maka, cara yang bisa dilakukan
orang tua untuk membangun dan membentuk karakter anak adalah mengajarkan
"Mega Skills". Mega Skills dikembangkan oleh Dorothy Rich. Mega Skills
tidak hanya sekedar nilai-nilai karakter tetapi mencakup sikap dan perilaku
yang dapat menjadi penentu kesuksesan anak di sekolah dan pekerjaan. Mega
Skills terdiri dari 1) Percaya diri; anak merasa mampu melakukan sesuatu 2)
Motivasi; anak ingin melakukan sesuatu 3) Usaha/Upaya; anak siap bekerja
keras 4) Tanggungkawab; anak melakukan sesuatu dengan benar 5) Inisiatif;
Anak bergerak menuju suatu tindakan 6) Ketekunan; anak menuntaskan apa yang sudah dimulai 7) Peduli; anak menunjukkan perhatian kepada orang lain 8) Kerjasama Tim; anak bekerjasama 9) Memiliki Akal Sehat; anak menggunakan penilaian dengan baik 10) Pemecahan Masalah; anak menggunakan apa yang dia ketahui dan apa yang dia bisa dalam suatu tindakan 11) Fokus; Anak konsentrasi pada tujuan 12) Menghargai; anak menampakkan perilaku yang baik, rasa hormat, dan apresiasi," papar Jacobus. Selain itu menurutnya orang tua dapat mengajarkan Mega Skills di rumah.
Bagi orang tua yang hendak membangun ketekunan anak maka, cara yang bisa dilakukan diantaranya; meminta anak meletakkan (setiap hari secara konsisten) pakaian kotor pada tempat yang sudah disiapkan. Selain itu anak juga bisa ditugaskan membawa jalan-jalan hewan peliharaan pada sore hari (setiap hari secara konsisten). Konsistensi pada kedua aktivitas tersebut dapat membangun dan melatih ketekunan anak.
Apabila orang tua akan membangun kepedulian anak pada orang lain, caranya;
menginformasikan pada anak bahwa selama tiga hari (dalam seminggu) akan saling mengirimkan pesan tertulis yang berisi kalimat yang baik. Contohnya; "kamu baik", " senyum mu manis", "masakan ibu enak". Masih banyak lagi aktivitas dan tugas-tugas mengajarkam Mega Skills yang sederhana bisa diajarkan orang tua kepada anak untuk mendukung penguatan pendidikan karakter di rumah,"Bagi orang tua yang tertarik mencoba mengajarkan Mega Skills di rumah sebaiknya mulai mengunduh artikel dan membaca buku-buku mengenai Mega Skills guna mengoptimalkan pembentukan karakter anak,"tutupnya. (Vid)
TInggalkan Komentar