CEGAH COVID-19: Asisten I Teddy Makalalag (tengah), Kepala Dinkes dr Tanty Korompot (kiri) dan Kepala BPBD Refly Mokoginta (kanan) saat konferensi pers di Aula Rumah Dinas Wali Kota, kemarin.
KLIKSULUT, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) bergerak cepat mengantisipasi penyebaran wabah virus corona masuk ke Kota Kotamobagu. Minggu (15/3), Wali Kota Tatong Bara, Wakil Wali Kota Nayodo Koerniawan, Sekretaris Daerah Sande Dodo, bersama jajaran Pemkot termasuk para lurah dan sangadi rapat koordinasi mengenai pencegahan maupun penanganan virus corona.
“Mengenai situasi dan kondisi mengenai virus corona, Kota Kotamobagu sampai saat ini masih aman,” kata Asisten I Teddy Makalalag, mewakili Wali Kota Tatong Bara saat konferensi pers di Aula Rumah Dinas Wali Kota, Minggu (15/3).
Meski belum ada temuan kasus virus corona, namun Pemkot tetap mengambil langkah-langkah antisipasi, seperti membentuk gugus tugas, melarang ASN ke luar daerah, meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah, menutup sementara tempat-tempat hiburan, membatasi kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang banyak, mensterilkan warga luar atau yang datang ke Kota Kotamobagu, dan sebagainya.
“Mulai besok (hari ini, red) belum ada yang tugas keluar daerah, baik itu untuk undangan provinsi atau pemerintah pusat. Kemudian bagi masyarakat diimbau agar membatasi kegiatan-kegiatan yang menghadirkan orang banyak, seperti peseta dan hajatan lainnya. Termasuk juga budaya salam/salim (berjabat tangan). Ini semua untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tempat-tempat hiburan ditutup sementara,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), dr Tanty Korompot, mengungkapkan sejak merebak isu wabah virus corona, pihaknya langsung bergerak cepat dengan memaksimalkan program Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dan Usaha Kesehatan Perorangan (UKP). Selain itu, penyuluhan melalui Puskesmas juga intens dilakukan.
“Masyarakat kita imbau untuk terus dan tetap membiasakan pola hidup bersih dan sehat,” imbaunya.
Mengenai teknis penanganan pasien, ia mengatakan sudah menginstruksikan tiap Puskesmas untuk menyiapkan dapur isolasi di tiap Puskesmas masing-masing. Di dapur isolasi itu, pasien akan ditangani secara intensif oleh petugas kesehatan.
“Kalau ditemukan ada gejala-gejala yang mengarah pada corona, baru dirujuk di rumah sakit (RSUD Kotamobagu). Sudah ada petugas kita yang ikut pelatihan khusus penanganan pasien corona. Nanti di rumah sakit ada protapnya. Jika pasien suspect, akan diambil sampel kemudian dibawa ke Jakarta untuk uji laboratorium. Hasilnya enam hari baru ada. Setelah uji lab dinyatakan negative, baru pasien bisa dipulangkan,” terangnya.
Pada rapat koordinasi kemarin itu, juga disepakati bahwa ASN maupun THL yang baru saja tugas ke luar daerah akan diisolasi selama 20 hari. Hal itu dilakukan untuk mengantispasi berbagai kemungkinan terburuk mengenai virus corona.
“Tadi kita sudah bersepakat bahwa ASN atau THL yang keluar daerah harus diisolasi 20 hari. Sebelumnya 14 hari, tapi sekarang sudah 20 hari bahkan 28 hari. Karena meskipun proses scanner kita dinyatakan sehat, tapi kita tidak tahu bahwa ada penularan dari orang lain. Ini yang kita antisipasi bersama,” tambahnya. (*)
TInggalkan Komentar