KLIKSULUT, BOLSEL – Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Hi Iskandar Kamaru belum lama ini, menghadiri dan membuka kegiatan Seminar Studi Kaji Adat Gorontalo. Acara digelar di Hotel Grand Quality Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo dan dihadiri Asisten I Pemkab Bolsel, Ramli Abdul Madjid, Kepala Dinas PMD Ekafrie Van Gobel, Pemangku Adat, Sangadi se-Bolsel.
Bupati dalam sambutanya menyampaikan, adat istiadat Gorontalo merupakan sebuah tatanan kebudayaan dan tradisi dari para leluhur terdahulu yang terus diwariskan dari generasi ke generasi sehingga menjadi sebuah peradaban yang berkarakter dan berkepribadian luhur. “Suku Gorontalo yang mendiami provinsi Sulut khususnya Bolsel menduduki posisi pertama sebagai suku dengan populasi terbanyak yang disusul suku Bolango, suku Mongondow, suku Sanger dan suku Minahasa,” ujar Bupati Iskandar.
Lanjut Bupati, seminar adat Gorontalo ini digelar dengan tujuan untuk menyamakan persepsi terhadap pelaksanaan adat Gorontalo. “Misalnya dalam pakaian adat Gorontalo itu selalu identik dengan tujuh warna pakaian, warna tersebut terdiri dari merah, hijau, kuning, ungu, cokelat, hitam dan putih, dan masing-masing warna memiliki makna filosofi yang mendalam dan tujuh warna dimaksud selalu digunakan pada beragam upacara adat Gorontalo seperti pemerintahan, upacara adat, pernikahan, pembaitan dan kedukaan,” ungkap Iskandar.
Dalam seminar tersebut Bupati meminta agar peserta diharapkan untuk mengikuti acara ini dengan aktif bukan pasif agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. “Pelatihan adat Gorontalo sangat penting, olehnya itu peran pemerintah dan lembaga adat untuk melestarikan adat Gorontalo oleh suku Gorontalo di Bolsel adalah sangat diharapkan sebagai perwujudan dari visi religius dan berbudaya,” jelas Iskandar.
Bupati juga mengharapkan, agar setelah pelatihan adat Gorontalo ini, diharapkan nuansa adat Gorontalo dalam setiap pelaksanaan kegiatan dapat terlihat nuansa adatnya.“ Semoga hasil dari pelatihan ini dapat terlihat, dan bagi panitia dan peserta terima kasih telah mendukung dan berpartisipasi dalam pelaksanaan seminar ini sehingga studi kaji adat Gorontalo terlaksana dengan baik,” pungkasnya. (*)
TInggalkan Komentar