Asus
Astaga, Prancis dan Jerman Embargo Turki
                                                           foto Istimewa
 
KLIKSULUT, MANADO - Prancis dan Jerman menangguhkan ekspor senjata ke Turki, Sabtu (12/11/2019). Semakin ofensifnya aksi negara itu ke Suriah dalam memberantas pejuang Kurdi, membuat Eropa mengecam Ankara, dilansir dari CNB Indonesia
 
Dalam pernyataan bersama dari Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri, Prancis mengatakan telah menangguhkan semua rencana ekspor bahan perang. "Karena kemungkinan bisa digunakan dalam dalam aksi ke Suriah," tulis Reuters.
 
"Pertemuan di Luxemburg Senin dari Komite Urusan Luar Negeri Uni Eropa (UE) akan memutuskan pendekatan Eropa yang terkoordinasi untuk masalah ini," ujar Prancis.
 
Beberapa jam sebelumnya, Jerman yang menjadi pemasok utama senjata Turki sudah lebih dulu mengambil sikap. Pemerintah mengatakan menangguhkan sementara ekspor ke negara yang dipimpin Recep Tayyip ErdoÄŸan itu.
 
Negara Eropa lainnya juga menyayangkan aksi Turki, Seperti Finlandia, Norwegia dan Belanda.
 
Sejak Rabu, tentara Turki telah melancarkan serangan lintas perbatasan Suriah pada para pejuang Kurdi. Turki melihat pejuang Kurdi merupakan teroris yang menjadi ancaman negara itu.
 
Pejuang Kurdi yang bernama Unit Perlindungan Masyarakat Kurdi (YPG) bukan baru ini saja bermasalah dengan Turki. Persoalan keduanya sudah ada sejak 3 dekade.
 
Menanggapi ini, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan kepada Deutche Well bahwa tindakan turki terkait dengan masalah keamanan nasional. Embargo hanya akan memperkuat tekad Turki.
 
"Bahkan jika sekutu kita mendukung organisasi teroris, bahkan jika kita sendirian, bahkan jika embargo diberlakukan, apa pun yang mereka lakukan, perjuangan kita diarahkan melawan organisasi teroris," katanya.
 
Sebelumnya Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan memberi sanksi pada Turki jika melakukan aksi militer ke Suriah. Bahkan, Trump mengancam akan menghancurkan ekonomi Turki.(*)

Berita Terkait

TInggalkan Komentar