MINUT—Kabupaten Minut, saat ini suda berusia 14 tahun, tapi dinilai Joseph Denga, anggota DPRD Minut, pembangunan sangat lambat dan belum signifikan. Sebab ABPD dari tahun ke tahun, sebagian besar hanya condong pada belanja pegawai dari pada belanja barang untuk pembangunan.
"Saya sebagai warga Minut yang juga anggota Dewan sangat tahu persis perkembangan Kabupaten Minut ini dari tahun-ketahun, semenjak Minut menjadi daerah otonom," katanya.
Menurutnya lagi, APBD 2018 sekira Rp 800 miliar, juga kemungkinan lagi hanya belanja pegawai yang lebih besar.
“Kita lihat sendiri perkembangan pembangunan di Minut ini, terlebih di Ibu Kota Aermadidi, pembangunannya belum signifikan,” semburnya.
Menurut Denga, Minut didirikan agar supaya masyarakat lebih dekat dengan pelayanan. Dan pembangunan boleh mendapatkan yang lebih karena sudah daerah otonom. Akan tetapi dengan belanja pegawai yang cukup tinggi maka pembangunan belum begitu nampak.
"Bila Minut hanya bersandar pada dana DAU, tentunya sulit dibandingkan dengan lajunya pembangunan daerah lain yang ada di Sulut," tutupnya. (*)
TInggalkan Komentar