UNJUK RASA: Aliansi Pemuda Peduli Bolaang Mongondow Utara, menuntut kasus Korupsi Rudis Bupati, Balai Diklat.
KLIKSULUT.COM, BOLMONG— Penyaluran bibit jagung oleh Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) kembali dikeluhkan. Kali ini datang dari sejumlah warga Desa Dulangon, Kecamatan Lolak yang berprofesi sebagai petani. Pasalnya, kualitas bibit jagung bantuan dari Dinas Pertanian rupanya tak sebagus yang diperkirakan. Hal ini pun menjadi kendala para petani di desa tersebut terpaksa menunda jadwal tanam. “Di desa kami ada lima kelompok yang dapat bantuan bibit. Namun, belum lama ditanam, bibitnya langsung mati,” kata salah satu warga yang tak mau dipubliskan namanya. Dengan kedaan tersebut jelas membuat petani rugi besar dan pastinya kecewa. Betapa tidak, saat menggarap lahan kebun sudah menguras tenaga dan biaya yang bagi mereka jumlahnya tidak sedikit. Belum juga, periode tanam yang harus tertunda lantaran bibit yang rusak. “Kami hanya berharap ada penggantian bibit dari Dinas Pertanian. Jangan lagi berikan bantuan bibit yang rusak dan tak berkualitas. Itu hanya merugikan kami para petani,” sahut sumber. Keluhan jeleknya bibit bantuan tersebut tak hanya di Desa Dulagon, tapi juga terjadi di beberapa desa diantaranya di Desa Langagon, Kecamatan Bolaang. Bantuan bibit para petani di desa tersebut sangat jelek. Sehingga para petani jagung tersebut mengeluh di Dinas Pertanian beberapa waktu lalu. Menanggapi keluhan para petani jagung tersebut, Kepala Dinas Pertanian Bolmong, Taufik Mokoginta melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Produksi Tanaman Pangan, Holtikultura dan Aneka Tanaman, Sahrul Dossa mengakui adanya bibit bantuan yang kualitasnya tak bagus. “Ada satu jenis bibit komposit yang memang cepat rusak. Sementara bibit jenis hibrida dan pionir lebih unggul,” katanya. Dirinya mengatakan, para kelompok tani agar dapat mendokumentasikan dalam bentuk foto bibit bantuan yang rusak. Selanjutnya para petani segera melapor ke PPL masing-masing untuk dikoordinasi dengan Dinas Pertanian. “Jika sudah ada bibit yang rusak, pihaknya langsung menghubungi Provinsi agar segera menganti bibit yang rusak. Nanti para petani kembali mendapat bibit yang lebih baik,” tandasnya. (*l)
TInggalkan Komentar