foto: Petani di Kota Kotamobagu menggarap tanaman kakao sebagai salah satu sumber pendapatan.
KOTAMOBAGU – Sektor perkebunan menjadi salah satu unggulan Kota Kotamobagu. Ada berbagai jenis tanaman perkebunan yang cocok untuk dikembangkan. Salah satunya adalah Kakao. Data di dapat dari Badan Pusat Statistik (BPS), pengembangan jenis tanaman perkebunan itu merata di empat wilayah kecamatan, dengan luas tanam terbesar berada di Kecamatan Kotamobagu 209,50 hektare dan Kecamatan Kotamobagu Utara dengan luas 193 hektare. Sedangkan Kecamatan Kotamobagu Selatan memiliki luas tanam 157,75 hektare dan Kecamatan Kotamobagu Barat 114 hektare, dengan total produksi mencapai ratusan ton per tahun.
Tak sedikit petani di Kota Kotamobagu yang memilih Kakao sebagai tanaman unggulan. Besarnya potensi serta ditunjang dengan tanah yang subur, menjadi alasan petani memilih salah satu jenis tanaman perkebunan itu sebagai sumber pendapatan. “Sebenarnya tidak sulit menanam dan merawat Kakao, asalkan kita fokus dan tekuni pasti hasilnya lumayan,” kata Ilham Laoh, petani Kakao di Kelurahan Upai, Kecamatan Kotamobagu Utara.
Ia mengakui, yang menjadi kendala para petani dalam pengembangan potensi kakao adalah bibit unggul serta infrastruktur jalan perkebunan. “Kita juga perlu pendampingan agar bisa meningkatkan hasil produksi,” ujarnya.
Lurah Upai, Ridwan Mokoagow, mengungkapkan banyak warga di desanya yang berprofesi sebagai petani dan mengandalkan kakao sebagai tanaman unggulan. “Sekarang ini perkebunan Upai menjadi salah satu sentra produksi kakao. Jika dihitung hasil produksi setiap kali panen bisa sampai dua ton,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian, Muljadi Suratinoyo, menuturkan pihaknya sudah menyalurkan bantuan 1.000 bibit kakao ke kelompok tani beberapa waktu lalu. “Bantuan sudah kita salurkan, dengan harapan itu dapat dimanfaatkan dengan baik. Agar tujuan pemerintah memberikan bantuan itu untuk peningkatan ekonomi masyarakat, dapat terwujud,” tuturnya. (*)
TInggalkan Komentar