foto: Lapangan futsal yang dibangun Dinas Pemuda dan Olahraga dinilai tak sesuai dengan besaran anggaran yang dikeluarkan untuk pengerjaannya. Tampak hasil pekerjaan lapangan futsal yang berada di area Gelora Ambang.
KOTAMOBAGU—Lapangan futsal yang dibangun Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) di kawasan Gelora Ambang, mendapat sorotan. Pasalnya, fisik lapangan yang dikerjakan CV Prima Sakti itu tidak dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang, seperti tribun penonton, kamar mandi maupun kamar ganti. Sementara anggaran yang dihabiskan untuk pengerjaannya sebesar Rp878 juta yang bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut tahun 2018.
“Jika dilihat dengan kasat mata, anggaran delapan ratus tujuh puluh delapan juta itu tidak sebanding dengan kondisi lapangan. Rumput lapangan yang digunakan hanya rumput seperti di lapangan futsal lain yang ada di sini. Kemudian tribun penontonnya tidak ada. Begitu juga dengan kamar mandi maupun kamar ganti. Lapangan itu belum layak digunakan meskipun sudah selesai dikerjakan,” sebut Ketua Asosiasi Futsal (AFK) Kotamobagu, Rensa Bambuena.
Ia mengungkapkan, jika melihat kondisi fisik lapangan futsal tersebut tidak harus menghabiskan anggaran sebesar Rp878 juta. “Kalau hanya begitu tentu anggarannya tidak akan sebesar itu. Jadi pembangunan lapangan futsal dengan anggaran delapan ratus tujuh puluh delapan juta itu tidak sesuai dengan realisasi di lapangan,” ungkapnya.
Menanggapinya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Tony Ponongoa, mengatakan lapangan futsal tersebut sudah selesai dikerjakan dan tinggal menunggu serah-terima dari kontraktor pelaksana ke Pemeritan Kota (Pemkot). “Kita sudah lihat hasil pekerjaannya, dan kualitasnya bagus. Begitu juga dengan ukuran lapangan,” ujar kata Tony, saat dijumpai di ruang kerjanya, kemarin.
Ia mengakui, beberapa item pekerjaan menghabiskan biaya cukup besar, seperti pengadaan rumput dan pemasangannya serta accessories lainnya. Sementara BKK yang diberikan Pemprov katanya hanya senilai Rp1 miliar yang didalamnya sudah termasuk konsultan perencanaan dan pengawasan. “Menurut konsultan perencanaan, anggaran yang hanya sebesar itu tidak cukup untuk pembangunan tribun penonton, kamar mandi dan ruang ganti. Sehingga yang dibangun hanya lapangannya saja,” sebutnya.
Untuk sarana penunjang lainnya, ia mengungkapkan akan direncanakan lagi yang akan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran. “Untuk sementara waktu ada toilet di situ yang bisa digunakan sebagai ruang ganti. Mudah-mudahan tahun ini ada anggaran, kita akan bangun tribun penonton, ruang ganti dan kamar mandi,” tambahnya.(*)
TInggalkan Komentar