Asus
Kemenag Bolsel Kekurangan Tenaga Guru Madrasah

Foto: Guru Madrasah

 

BOLSEL – Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), membutuhkan sekiranya 38 tenaga guru untuk lima Madrasah atau sekolah di daerah itu. Tidak adanya penerimaan pegawai baru beberapa tahun terakhir, menjadikan lembaga tersebut miskin tenaga guru.

“Untuk pengisian kebutuhan guru , kita usulkan ke Kanwil (Kantor Wilayah) Sulut untuk ditindaklanjuti ke pusat. Harapannya, tahun anggaran 2019, kebutuhan guru di madrasah-madrasah bisa tertangani,” ujar Kepala Seksi Pendidikan Islam, Kemenag Bolsel, Muzayin.

Dia sebutkan, jumlah guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lima sekolah di bawah nauangan Kemenag Bolsel yang ada saat ini cukup minim. Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Bolsel hanya terdapat tiga guru, MIN 2 enam guru, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Bolsel dua guru, MTsN 2

Bolsel empat guru dan MTsN 3 Bolsel dua guru. Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha Kemenag Bolsel Muhammad Thaib Mokobombang menuturkan kekurangan guru tersebut tidak termasuk di madrasah-madrasah swasta. Kondisi madrasah swasta justru lebih memprihatinkan.

“Di madrasah swasta biasanya dimaksimalkan dengan guru kontrak,” sebut Thaib.

Tak hanya tenaga guru, Kemenag Bolsel juga masih minim tenaga yang bertugas di Kantor Urusan Agama (KUA). Dari tujuh kecamatan yang ada saat ini, Bolsel memiliki lima KUA.

“Tiap KUA hanya memiliki satu tenaga dari Kemenag. Dia yang mengelola semua urusan di kantor tersebut padahal idealnya enam orang,” ungkapnya.  Jumlah pegawai Kemenag yang ada saat ini berjumlah 43 orang, sudah termasuk lima KUA. (*)

Berita Terkait

TInggalkan Komentar