Asus
Kapal Perintis Rusak

foto: Masyarakat pulau terluar yang berasal dari Kecamatan Marore terpaksa menginap di emperan toko di seputaran boulevard tahuna.

SANGIHE—Wakil Ketua MPR RI Letjen Purnawirawan E E Mangindaan, prihatin dengan tiga kapal perintis yang beroperasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe mengalami kerusakkan. Hal ini terungkap saat Mengindaan, bersama tim MPR dan DPR serta DPD RI menggelar tatap muka dengan jajaran Pemkab Sangihe dan tokoh masyarakat di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Sangihe belum lama ini.
Mantan Gubernur Sulawesi Utara itu, juga mengaku malu selaku mantan Menteri Perhubungan RI harus menyaksikan warga yang berbatasan dengan negara tetangga Filipina ini kembali pada era puluhan tahun silam. "Dimana warga pulau hanya dapat menikmati pelayaran kapal dua pekan sekali hingga sebulan sekali," kata Mangindaan Ucapnya, dia benar-benar prihatin ketika melihat di dermaga Tahuna tidak ada kapal perintis yang sandar. "Padahal pada saat menjabat Menteri Perhubungan ada beberapa kapal yang saya operasikan di Sangihe,”kata Mangindaan.

Meski tak punya kewenangan lagi, Mangindaan berjanji dirinya akan tetap berupaya memfasilitasi kehadiran kapal perintis. "Baik dengan berkoodinasi dengan PT Pelni, maupun langsung berkonsultasi dengan pihak Kementerian Perhubungan," sebutnya.

Sementara itu, sudah dua minggu puluhan warga Pulau Perbatasan terlantar di kawasan Boulevard Tahuna, akibat kerusakan mesin yang dialami kapal Pelni yang melayani keberangkatan ke pulau- pulau.

Kepala Lindongan I Pulau Kawio Harto Andaria, saat dikonfirmasi dilokasi mereka menginap di emperan toko mengungkapkan sudah dua minggu terjebak dan sudah ada beberapa masyarakat yang sakit. "Sejak tanggal 5 kami tinggal di tempat ini karena menunggu kapal," jelasnya.

Lanjutnya, dirinya bersama deng rombongan datang di Tahua, bertujuan untuk belanja keperluan natal. "Namun karena terlalu lama disini sehingga logistik kami juga hampir habis," ungkapnya. Ucapnya lagi, ada beberapa masyarakat juga sudah memaksakan pulang dengan menggunakan pamboat kecil yang tentunya sangat beresiko apalagi di cuaca buruk. "Kami berharap agar pihak terkait kiranya cepat menanggulangi hal ini, agar kami bisa pulang dan melakukan aktivitas kami kembali dan menyambut hari natal dan tahun baru dengan keluarga," harapnya diaminkan warga lain.(*)

Berita Terkait

TInggalkan Komentar