Memanasnya hubungan antara Indonesia dengan Australia belakangan ini tak berdampak signifikan dengan investasi properti yang dilakukan perusahaan Indonesia di Negeri Kangguru tersebut.
Indonesia tetap menjadi investor nomor dua terbanyak yang melakukan pembelian properti di Australia. Hal tersebut diungkapkan oleh Country Director Crown International Holdings Group Michael Ginarto. Crown merupakan perusahaan properti asal Indonesia yang bermarkas di Sidney, Australia.
"Enggak ada pengaruhnya, semua lancar. Kita bersahabat dengan semua orang. Penjualan lancar-lancar saja. Tapi kita tidak bisa mention angkanya," kata dia kepada Okezone, Selasa (24/2/2015).
Menurut Michael, Crown merupakan perusaahaan properti yang memiliki nama bagus di Sidney. Sehingga, tidak ada permasalahan dalam penjualan Crown.
"Kita kan perusahaan properti yang punya nama disini. Jadi enggak ada pengaruhlah soal masalah itu. Di Jerman saja ada kerusuhan tapi Mercy tetap saja laku kan?"ujar dia.
Bahkan, kata Michael, Crown tengah bersiap untuk meluncurkan dua megaproyek terbarunya pada pertengahan tahun. Proyek tersebut di antaranya apartemen Crown Ashfield senilai Rp2 triliun dan Crown Green Square senilai Rp4 triliun.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott membuat pernyataan yang mengungkit bantuan kemanusiaan untuk Indonesia saat bencana tsunami melanda Aceh. Pernyataan Abbott tersebut sontak membuat berang rakyat Indonesia yang menilai Australia tidak ikhlas membantu Indonesia.
TInggalkan Komentar