Asus

KOTAMOBAGU— Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) Rumah Sakit menjadi satuan kerja penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar bagi Pemerintah Kota (Pemkot). Target yang diberikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tahun ini sebesar Rp37 miliar atau lebih dari 50 persen total PAD.

Dari besaran target tersebut, yang terealisasi hingga pekan kedua triwulan IV atau 16 Oktober sebesar Rp8,7 miliar atau 23,54 persen dari sektor retribusi pelayanan umum rumah sakit dan Rp9,2 miliar dari JKN non kapitasi. Angka-angka tersebut dipastikan akan meningkat drastis dalam beberapa waktu ke depan, sebab pihak rumah sakit saat ini tinggal menunggu klaim BPJS dan segera melakukan penyetoran. “Dalam waktu dekat ini akan ada lagi yang masuk dari JKN non kapitasi dan ditambah dengan penerimaan retribusi umum sekitar tiga puluh miliar lebih. Kalau sudah masuk maka presentasenya pasti akan naik signifikan,” kata Kepala Tata Usaha (KTU) RSUD, Rutman Lantong.

Ia menjelaskan, PAD yang ditargetkan sebesar Rp37 miliar hanya bersumber dari retribusi pelayanan rumah sakit dan JKN non kapitasi. Namun demikian, ia optimis besaran target tersebut akan terealisasi maksimal hingga akhir tahun anggaran. “Kita yakin sampai akhir tahun akan sesuai target,” jelasnya.

Lanjutnya, RSUD Kotamobagu saat ini masih bertipe C. Pemerintah Kota (Pemkot) katanya sedang berupaya meningkatkan status rumah sakit agar bisa naik menjadi tipe B. “Untuk ukuran rumah sakit tipe C jumlah bad-nya paling banyak 200. Kemudian yang kita gunakan hanya 144 bad saja. Kalau semua bad di tower A dan B yang jumlahnya ada 400 lebih sudah digunakan, maka retribusi pelayanan rumah sakit juga pasti akan meningkat,” terangnya.

Secara keseluruhan, realisasi PAD hingga pekan kedua triwulan IV baru 60,06 persen atau Rp39,6 persen dari target Rp66 miliar. Namun demikian, angka-angka tersebut diyakini akan meningkat drastis dalam beberapa waktu ke depan. “Kalau dilihat dari presentasenya memasing masih di bawah. Tapi kami yakin dalam beberapa waktu ke depan akan ada peningkatan yang sangat signifikan. Biasanya di triwulan IV banyak yang masuk, seperti UPTD rumah sakit yang dalam waktu dekat ini akan menyetor PAD. Begitu juga dengan sektor lainnya, seperti pajak dan sebagainya,” kata Kepala Bidang Penagihan, Hamkah Daun.

Wakil Walikota, Nayodo Koerniawan, mendorong semua SKPD yang mengelola PAD untuk memaksimalkan semua potensi yang ada, agar sumber-sumber PAD bisa tergarap maksimal. “PAD harus terus kita tingkatkan. Caranya adalah, memaksimalkan semua potensi yang ada. Ini harus jadi perhatian semua SKPD,” ujar Nayodo.(*)

Berita Lainnya

TInggalkan Komentar