Asus
Tahun 2019, Desa Fokus Kembangkan Bumdes

Foto : Pemdes Soguo menerima penghargaan sebagai Desa terbaik Sulut 2018.

 

BOLSEL– Keberhasilan Desa Soguo, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan(Bolsel) atas pengelolaan badan usaha milik desa(Bumdes) yang menjadi salah satu kriteria penilaian hingga menjadikan Desa Soguo sebagai pemenang lomba Desa tingkat provinsi, nampaknya menjadi motivasi bagi desa lainnya untuk kembali menghidupkan Bumdes yang sudah mati suri.

Terbukti, untuk tahun 2019 sejumlah desa mengalokasikan dana untuk peningkatan program pemberdayaan yaitu Bumdes. Sangadi Desa Sakti, Safwan Mohi mengaku, untuk tahun depan pemerintah Desa Sakti berencana akan mengaktifkan lagi Bumdes yang sebelumnya sudah sempat jalan pada tahun 2017 lalu. “Bumdes Desa Sakti sebelumnya sudah jalan, namun hanya bergerak dibidang usaha simpan pinjam saja dengan modal lima puluh juta,” kata Safwan.

Dirinya berencana, untuk program pemberdayaan tahun 2019 mendatang, pihaknya akan membuat depot air minum isi ulang yang akan dikelolah oleh Bumdes. “Untuk pembentukan dan pengelolaan bidang usaha harus disesuaikan dengan potensi yang ada didesa, makanya kami berencana tahun depan akan membuat depot air minum isi ulang yang nantinya akan dikelolah oleh Bumdes,” kata Safwan.

Selain Bumdes, Safwan mengaku masih fokus pada pembangunan infrasturktur desa. Diantaranya, pembangunan satu titik jaringan air bersih, pembuatan jalan kebun, dan juga talut tambatan perahu. “Itu untuk program fisik, namun rencanya untuk tahun depan kita akan lebih fokus pada pengelolaan Bumdes,” aku Safwan.

Sementara Sangadi Desa Trans Patoa, Kecamatan Helumo, Anwar Stirman mengaku untuk tahun depan pihaknya akan menganggarkan lebih  banyak dana untuk pengelolaan Bumdes. Dikatakannya, sebelumnya Desa Trans Patoa sudah memiliki Bumdes yaitu air bersih dan juga warung desa. Namun katanya, untuk tahun 2019 pihaknya akan menganggarkan juga peningkatan objek wisata Mangrove yang nantinya akan dikelolah oleh Bumdes. “Tahun depan kita akan lebih fokus pada program pemberdayaan yaitu peningkatan objek wisata Mangrove yang akan dikelolah oleh Bumdes dan juga penyertaan modal kembali untuk Warung desa yang sudah jalan sejak tahun dua ribu tujuh belas lalu,” kata Anwar.

Sebelumnya Bupati Iskandar Kamaru SPt  menginstuksikan kepada seluruh pemerintah desa untuk meningkatkan program pemberdayaan. “Dana yang masuk didesa itu dipergunakan sebaik mungkin sesuai peruntukkannya, jangan hanya selalu digunakan untuk hal-hal yang nantinya mubazir. Lihat potensi yang ada didesa dan kembangkan melalui Bumdes,” imbau Bupati.

Sementara Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa(DPMD) Ronal Ismail menuturkan, dari 81 desa yang ada di Bolsel baru sebagain yang sudah membentuk Bumdes. “Bumdes yang sudah terbentuk itu kurang lebih lima puluhan desa, hanya saya yang aktif dan sudah beroperasi hingga saat ini kurang dari sepuluh, yang lainnya mati suri. Ini yang harus dihidupkan kembali,” katanya.(*)

Berita Terkait

TInggalkan Komentar