foto: Embung yang bangun di Desa Moyag pada Tahun 2016 lalu tak bisa dimanfaatkan masyarakat. Tampak kondisi embung tersebut.
KOTAMOBAGU— Pembangunan embung di Desa Moyag, Kecamatan Kotamobagu Timur, mubazir. Selesai dibangun pada 2016 lalu dengan anggaran sebesar Rp634 juta, embung yang dikerjakan CV Tome-Tome itu tak memberi manfaat kepada masyarakat. Bahkan kondisinya saat ini sangat memprihatinkan. Rumput liar tumbuh sumbur di dalam bak yang harusnya berisikan air.
“Susunan batu di bagian bawah pondasi tidak padat. Karena kalau diisi air, airnya tak mengalir dan hanya keluar dari celah pondasi. Pekerjan ini sepertinya asal jadi,” kata Randi, warga setempat.
Lanjutnya, embung selesai di bangun sejak dua tahun lalu itu seharusnya sudah bisa dimanfaatkan masyarakat. Namun yang terjadinya katanya justru embung tersebut tak memberi manfaat kepada masyarakat. “Bagaiman kami memanfaatkannya sedangkan airnya tidak ada. Yang ada justru rumput liar,” sebutnya.
Menanggapinya, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian, Meiva Najoan, enggan bicara panjang lebar soal embung tersebut tak kunjung memberi manfaat ke masyarakat. “Maaf itu pekerjaan tahun 2016, waktu itu saya belum di Dinas Pertanian,” sebutnya.(*)
TInggalkan Komentar