foto: Pulau Mahoro Salah satu objek wisata yang ada di Sitaro yang memikat para wisatawan untuk berkunjung.
SITARO— Minimnya kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya. Tentunya, akan berdampak besar bagi pembangunan di Kabupaten Kepulauan Sitaro khususnya di sektor lingkungan dan pariwisata. Menanggapi hal tersebut, pemerhati lingkungan Harry Kakunsi sangat menyayangkannya." Sampah sudah bukan lagi menjadi pemandangan di darat saja, tapi laut kita pun ikut jadi tempat sampah, dan itu sangat disesalkan," katanya.
Bagi Bu Harry, yang juga merupakan guide Diving di Sitaro, keseharian yang berhadapan langsung dengan wisatawan, ia sering mendapat komplain dari para turis yang ingin menikmati keasrian daerah ini. "Tak jarang harus terima komplain dari tamu mengenai sampah, karenanya setiap kali menyelam kami harus membawa kantong untuk mengangkut sampah dari dasar laut. Untuk itu kami berharap warga lain bisa peduli dengan kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya," ucapnya lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Ir Joy Sagune MT mengatakan, hingga saat ini pemerintah terus berupaya untuk meminimalisir pembuangan sampah sembarangan. Kendatipun demikian menurutnya masalah terbesar yakni pada kesadaran masyarakat Sitaro akan membuang sampah pada tempatnya. "Sebelumnya pihak saya sudah melakukan beberapa terobosan, setelah sebelumnya di salurkan 200 unit tong sampah, serta kontainer untuk tempat penampungan sampah, ternyata permasalahan belum juga selesai, permasalahan karena masih kurangnya kesadaran masyarakat," sebutnya. Selain itu, langkah sosilasiasi kepada warga tak henti-hentinya di lakukan. "Kami terus melakukan sosialisasi kepada warga bekerja sama dengan pemerintah kampung, " pungkasnya.(*)
TInggalkan Komentar