Kliksulut.com, Bolsel - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bolsel menggelar kegiatan, Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10 yang mencakup sebanyak 340 guru dari tingkat SMP, SD, dan PAUD, ini bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kualitas para pendidik di daerah Bolsel.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Dinas Pendidikan Bolsel ini, dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan, Rante Hattani.
Bukan hanya para guru dari Bolsel yang hadir, namun acara ini juga mendatangkan pemateri dari Balai Guru Penggerak (BCP) Sulut, yang tidak lain adalah Dra. Maasje J. Kalalo M.Pd dan Nurhana Mugiasih S.Si. MPd.
Kehadiran dua pemateri tersebut menambah semarak acara dan menjanjikan wawasan baru bagi para guru dalam pengembangan diri mereka sebagai pemimpin pembelajaran.
Menurut Rante Hattani, Program Guru Penggerak ini menjanjikan sejumlah keuntungan dan manfaat bagi para pendidik yang berpartisipasi di dalamnya.
Salah satunya adalah terbentuknya komunitas belajar yang kuat, di mana para guru dapat berinteraksi dengan sesama peserta dan pelatih dari berbagai latar belakang, menciptakan kolaborasi yang inspiratif.
“Program Guru Penggerak bagi para pendidik tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga memungkinkan para guru untuk bersama-sama berkolaborasi dengan lebih banyak orang dari berbagai daerah. Ini adalah kesempatan emas untuk memperluas jaringan dan mendapatkan wawasan baru,” ungkap Hattani.
Tak hanya itu, salah satu manfaat menarik lainnya bagi para guru yang mengikuti program ini adalah kesempatan untuk mendapatkan sertifikat pendidikan sebanyak 306 JP serta Piagam Guru Penggerak. Hal ini dapat menjadi modal berharga dalam meningkatkan karir mereka di dunia pendidikan.
“Sangat menggembirakan melihat antusiasme dan dukungan yang diberikan oleh kepada para pendidik di Bolsel. Diharapkan, program ini dapat diikuti oleh lebih banyak guru sehingga peningkatan kualitas pendidikan di daerah ini dapat terealisasi lebih cepat,” tutur Hattani.
Sementara itu, Dra. Maasje J. Kalalo M.Pd mengungkapkan workshop ini tidak lebih dari sekedar pelatihan, Program Guru Penggerak memberikan modul dan materi yang menjadi pegangan bagi peserta selama pendidikan berlangsung.
Hal ini bertujuan agar pengetahuan dan pemahaman yang diberikan dapat diterapkan dengan baik di lingkungan sekolah masing-masing. Menurutnya, Program Guru Penggerak ini adalah langkah positif dalam mencetak guru-guru unggul yang mampu memimpin pembelajaran dan memberikan dampak positif bagi murid-murid di daerah kita. Dengan semangat yang sama, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk mewujudkan visi guru penggerak,” kata Maasje.
Selanjutnya, visi guru penggerak menjadi landasan penting dalam mencapai kesuksesan dalam program ini. Sebagai cita-cita atau impian yang ingin diwujudkan oleh seorang guru penggerak, visi tersebut berfungsi sebagai sumber motivasi, pedoman dalam menyusun strategi, dan sebagai acuan untuk melihat masa depan yang diinginkan.
“Sejalan dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, visi guru penggerak harus memberikan tutunan dan kesiapan bagi kepentingan kehidupan murid, baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat,” jelas Dra. Maasje J. Kalalo M.Pd.
“Untuk mewujudkan visi tersebut, nilai-nilai guru penggerak, seperti berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif, dan inovatif, harus dipegang teguh oleh para guru penggerak,” katanya lagi.
Pemateri lainnya, Nurhana Mugiasih S.Si. M.Pd juga menyampaikan, penting bagi peserta untuk mengemban peran sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi pelatih bagi guru lainnya, mewujudkan kepemimpinan murid, dan mendorong kolaborasi antar guru dan pemangku kepentingan.
“Saat visi, nilai-nilai, dan peran guru penggerak diukur, direncanakan, dan dilaksanakan secara sistematis, maka tujuan yang diinginkan akan lebih mudah tercapai,” tambah Nurhana. ***
TInggalkan Komentar