KLIKSULUT.COM – Jakarta, PLN melalui anak usaha, Indonesia Power meresmikan Indonesia Power Fly Ash And Bottom Ash (FABA) Information Centre.
Hal ini merupakan wujud komitmen PLN dalam pemanfaatan FABA secara masif serta mendorong penghasil FABA lain untuk ikut memproduksi turunan FABA sebagai upaya 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) FABA.
Acara yang di selenggarakan secara hybrid ini dihadiri secara langsung oleh Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia, Muhammad Mardiono, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Ditjen Gatrik Kementerian ESDM, Wanhar dan Asisten Deputi Pengembangan Industri Deputi V Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Atong Soekirman.
Hadir juga para petinggi PLN serta asosiasi dan universitas diantaranya, Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN, Syofvi Felienty Roekman, dan Direktur Utama Indonesia Power, Ahsin Sidqi, perwakilan dari Asosiasi Lingkungan Ketenagalistrikan Indonesia Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia serta akademisi dari Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Sepuluh November.
“Bapak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo sangat konsen dan selalu mendengar masukan atau gagasan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, terutama yang terpenting saat ini adalah mempercepat recovery ekonomi. Dalam kegiatan hari ini saya hadir untuk memastikan keberlangsungan perekonomian untuk kepentingan masyarakat yang dijalankan oleh PLN,” tutur Mardiono.
Mardiono menambahkan, inisiatif PLN untuk menjaga keberlanjutan lingkungan alam serta mewujudkan lokasi kerja yang bersih dan sehat dengan melakukan pengelolaan limbah operasi patut mendapatkan apresiasi. “Dan tentu hal ini akan mendapatkan perhatian khusus,” kata Mardiono.
Untuk diketahui, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 22 Tahun 2021 menyatakan, FABA dihapuskan dari kategori limbah B3.
Itu sebabnya saat ini Faba dapat dikembangkan menjadi sesuatu yang bermanfaat bahkan memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti bahan untuk pembuatan Paving Block, Batako, Conblock dan sejenisnya.
“Dengan keluarnya PP nomor 22 tahun 2021 terkait FABA dimana FABA menjadi limbah non B3 terdaftar, sehingga saat ini saatnya untuk membuktikan pemanfaatan FABA itu sendiri. PLN telah melakukan berbagai upaya dalam pemanfaatan FABA, kami ingin masyarakat dapat merasakan manfaat baik secara sosial maupun ekonomis dari pemanfaatan FABA,” ucap Syofvi, Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN.
Syofvi menambahkan, harapannya FABA Information Centre dapat menjadi pusat informasi pengembangan dan penerapan pemanfaatan FABA bagi pihak yang membutuhkan, terutama untuk masyarakat.
Senada, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Ditjen Gatrik Kementerian ESDM, Wanhar menyampaikan terdapat manfaaat besar yang dapat diberikan dari pemanfaatan FABA ini.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM menyambut baik atas pendirian information centre ini.
“Semoga dapat memebrikan manfaat dan informasi yang sejelas-jelasnya bagi masyarakat terkait apa itu FABA dan manfaat yang belum dimaksimalkan dari FABA,” ucap Wanhar.
PLN akan mengupayakan pemanfaatan FABA yang lebih besar, tidak hanya secara komersial melalui karya, tetapi juga melalui pemberdayaan masyarakat yang berada di sekitar PLTU. (*)
TInggalkan Komentar