Asus
Klarifikasi Berita di Medsos

KLIKSULUT- Pjs Bupati Kabupaten Boltim, Christiano Talumepa mengklarifikasi berita yang beredar di media sosial terkair mempertanyakan kepindahan Pjs Bupati untuk tinggal di Kota Kotamobagu.

 
Menurut kepala Diskominfo Provinsi Sulut ini, pihaknya tidak meninggalkan Rumah Dinas (Rudis) yang disiapkan oleh Pemda melaikan hanya menginap di Kotamobagu. Dengan alasan kata dia, di Rudis banyak terdapat jentik atau nyamuk penyebab DBD.
 
"Saya tidak meninggalkan rumah dinas di desa Tutuyan 3, dua hari ini saya  menginap di Kotamobagu dengan pertimbangan dilingkungan rumah dinas Pjs Bupati ini banyak terdapat jentik nyamuk penyebab  penyakit DBD yang kita ketahui lebih berbahaya dari pada Covid-19. Dan itu juga sudah ada kasus korban yang meninggal akibat DBD yang di makamkan 4 hari lalu di Desa Tutuyan 3 (Baret)," kata Talumepa.
 
Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit DBD lanjutnya, sebelumnya dirinya sudah memperintahkan kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boltim untuk melakukan foging mulai dari rumah korban yang meninggal hingga di rumah dinas.
 
"Tetapi sampai saat ini nyamuk-nyamuk masih tetap ada karena fuging hanya di laksanakan pada radius yang terbatas, kemudian di belakang rumah dinas sekarang ini juga terdapat genangan air limbah cucian yang berbentuk kolam kecil, sehingga itu yang menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk penyebab DBD," keluhnya.
 
Terkait aset yang dikatakan di rumah dinas Pjs bupati di Tutuyan sudah tidak ada kata dia, itu tidak benar.
 
"Aset itu masih ada, tidak di angkut semua ke Kotamobagu, yang di bawah hanya kursi chitos. Dan itu tetap ada  karena itu kan ada pertanggung jawaban oleh Bagian Umum sebentar nanti," jelasnya.
 
Sebelumnya, terkait isu kepindahan Pjs Bupati Boltim ini menimbulkan pertanyaan beberapa pihak, salah satunya anggota DPRD Boltim Sofyan Alhabsi. Menurut Sofyan, hal itu merupakan pelecehan terhadap peradaban Bolmong ketika dijemput dengan adat saat pulang lakukan secara diam-diam.
 
"Beliau seharusnya menunjukan sikap sebagai seorang penjabat yang merakyat dan menghargai usaha Pemda dalam menyiapkan rumah serta isinya. Bukan meniggalkan tempat karena alasan yang tidak jelas," kata Sofyan.
 
Kata politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, jika yang menjadi alasan adalah demam berdarah bukan berarti meninggalkan tempat tinggal, kemudian membiarkan rakyat terutama yang ada dilingkungan Rudis yang kena DBD.
 
"Kepahlawanan seseorg bukan menghindari tapi mencarikan solusinya serta menghadapinya agar membuat banyak orang yang jadi korban," jelasnya. (tr21)

Berita Terkait

TInggalkan Komentar