KOTAMOBAGU – Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) sedang melakukan
verifikasi faktual terhadap calon penerima program anak asuh daerah dengan
mendatangi rumah masing-masing penerima. Verifikasi itu dilakukan untuk
memastikan nama-nama yang diusulkan desa dan kelurahan benar-benar layak
menerima program tersebut.
“Sekarang tim verifikasi turun ke rumah masing-masing calon penerima,” kata
Kasubag Program dan Kegiatan, Guntur Niu.
Ia mengungkapkan, dari verifikasi yang sementara dilakukan saat ini, sudah
ada calon penerima yang dicoret karena tak masuk dalam kategori penerima
atau berasal dari keluarga mampu. “Kalau ditemukan ada yang tak masuk
kategori penerima, seperti anak PNS, pegawai BUMN atau bukan warga
Kotamobagu, langsung dicoret,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) mengalokasikan anggaran sebesar
Rp12,5 miliar untuk program anak asuh daerah tahun ini. Jumlah tersebut
naik dibandingkan sebelumnya karena disesuaikan dengan jumlah penerima.
“Masih ada ribuan anak hingga mahasiswa yang layak tapi belum menerima
bantuan. Saat ini saja sudah ada 13 ribu berkas yang sementara kita
verifikasi,” ujarnya.
Ia menegaskan, bantuan program anak asuh daerah itu merupakan terobosan
pemerintah dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan di
Kota Kotamobagu. “Targetnya adalah anak sekolah dan mahasiwa yang berasal
dari keluarga kurang mampu,” tegasnya.
Seerti diketahui, program anak asuh daerah sudah dilakukan sejak 2017 lalu.
Ada ribuan siswa SD, SMP dan SMA serta mahasiswa yang mendapatkan bantuan
melalui program tersebut. *(*)*
TInggalkan Komentar