FOTO: Lasya Mamonto
KLIKSULUT, BOLSEL – Sebagai daerah otonom baru, kebutuhan pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) bisa dibilang masih jauh dari kata cukup. Sehingga sebagai alternatif, pemerintah daerah mempekerjakan Tenaga Harian Lepas (THL) atau honorer untuk membantu tugas-tugas aparatur.
Namun dibalik itu, nampaknya upah yang dialokasikan untuk menggaji para pekerja THL masih cukup kecil. Meski UMP Sulut kini mencapai angka Rp3.300.000,-. Tetapi jika dibandingkan dengan gaji THL di Bolsel, hanya berkisaran 50 persen dari besaran UMP.
Sebagaimana yang diakui salah satu THL Bolsel yang enggan dipubilkasikan namanya mengakui, dalam sebulan dirinya menerima upah sebesar Rp1.250.000,-. "Tergantung masa kerja juga, karena ada THL lainnya yang sudah terima Rp1.750.000,- perbulannya,"
Ia megakui, meski gaji tersebut terbilang sudah untuk mencukupi kebutuhan sebulan. Namun menurut THL ini, Ia sangat bersyukur karena telah mendapat pekerjaan tetap. "Kami sudah terbiasa, lagian pengeluaran di kampung sendiri tak sebesar di perantauan. Tapi, kami juga berharap kedepan upah THL bisa dinaikan,"ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Keuangan Pemkab Bolsel, Lasya Mamonto mengatakan, sampai sejauh ini untuk menggaji THL Pemda masih menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. "Kami masih mengkaji, jika memang memungkinkan gaji dinaikan, apa salahnya. Oleh kareba itu, sebagai bentuk perhatian ke THL, Pemda beberapa tahunterakhir ini telah menganggarkan jaminan tenaga kerja dan BPJS kesehatan untuk para THL,"tukasnya. (*)
TInggalkan Komentar