Pengadaan uniterruptible power system (UPS) dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja DKI Jakarta tahun 2015 rupanya tak hanya untuk sejumlah sekolah. Dalam RAPBD DKI 2015 versi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ada alokasi pengadaan UPS untuk 55 kelurahan dan delapan kantor kecamatan di Jakarta Barat.
Dalam dokumen RAPBD 2015 versi DPRD yang dipublikasikan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta, alokasi anggaran untuk pengadaan UPS di setiap kelurahan dan kecamatan sebesar Rp 4.220.000.000. Sehingga total alokasi dana UPS untuk kelurahan dan kecamatan di Jakarta Barat mencapai Rp 265.860.000.000.
Delapan kecamatan yang mendapatkan ’jatah’ UPS tersebut adalah Kecamatan Cengkareng, Grogol Petamburan, Kalideres, Kebon Jeruk, Kembangan, Palmerah, Taman Sari, dan Kecamatan Tambora.
Sejumlah kelurahan yang diusulkan mendapat UPS antara lain; Cengkareng Barat, Cengkareng Timur, Duri Kepa, Duri Kosambi, Duri Selatan, Duri Utara, Glodok, Grogol, Jati Pulo, Jelambar, Jelambar Baru, Jembatan Besi dan Jembatan Lima.
Polemik soal anggaran UPS ini muncul setelah Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkap adanya dana ’siluman’ dalam RAPBD DKI tahun 2015. Besarnya dana siluman itu mencapai Rp 12 triliun.
Salah satu anggaran tak jelas itu dialokasikan untuk pembelian UPS di sejumlah sekolahan. Namun rupanya tak hanya untuk sekolahan, DPRD DKI juga mengusulkan pengadaan UPS di sejumlah kelurahan dan kecamatan. Antara lain 55 kelurahan dan delapan kecamatan di Jakarta Barat.
Ahok menyatakan tegas menolak usulan DPRD agar memasukkan pengadaan UPS di sejumlah sekolah dan kelurahan ke dalam RAPBD DKI 2015. Akibatnya Ahok mendapat ’kado’ hak angket dari DPRD persis di 100 hari usia kepemimpinannya.
Meski DPRD mengajukan hak angket, namun Ahok tak gentar. Mantan Bupati Belitung Timur itu rela digulingkan dari jabatannya sekarang demi menolak usulan DPRD Jakarta tersebut.
"Saya rela berhenti pun asal Rp 12,1 triliun tidak masuk ke APBD. Bagi saya itu pencurian tidak pantas, kita butuh rusun lebih banyak, masih banyak orang susah. 48 Persen sekolah di DKI buruk bangunannya," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/2/2015) lalu.
Hari ini ratusan masyarakat menggelar aksi dukungan untuk Ahok di gelaran Car Free Day di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta. Seperti biasa, ribuan anak-anak muda hingga orang dewasa, pria dan wanita, menggunakan waktu Car Free Day untuk berolahraga atau sekadar cuci mata.
Di sudut-sudut jalan terdapat berbagai spanduk mendukung Ahok. Salah satunya spanduk "#Kami Adalah Ahok, Lawan Begal APBD". (baca juga: Wanita-wanita Cantik Ini Kumpulkan Petisi Dukung Ahok Lawan Begal APBD).
"Kami bukan mendukung Ahok dan artian pribadinya, melainkan mendukung niat Ahok yang ingin memerangi pembegalan di APBD. Kalau soal dukungan nanti kita akan pikirkan lagi dalam Pilkada 2019, apakah kita akan memilih lagi atau tidak," kata Koordinator Aksi Teman Ahok, Aditya Yogi Prabowo, di arena CFD Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (1/3/2015).
TInggalkan Komentar