foto: TPA yang ada di Kelurahan Mongkonai terancam over kapasitas jika volume sampah tak segera dikurangi. Tampak Wakil Wali Kota, Nayodo Koerniawan, dan jajarannya saat mengunjungi TPA beberapa waktu lalu.
KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) sedang berupaya mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pasalnya, volume sampah yang dibawa masuk mobil pengangkut sampah setiap harinya mencapai 44 ton. Angka tersebut dinilai cukup tinggi dan berpotensi mengurangi kapasitas TPA dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Kepala Bidang Persampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Masril Lapadengan, mengatakan TPA yang berada di Kelurahan Mongkonai itu seluas 4,8 hektare dan diprediksi tak bisa lagi menampung sampah pada lima tahun yang akan datang.
“Jika melihat rata-rata volume sampah yang masuk tiap hari mencapai 44 ton, maka empat atau lima tahun ke depan akan full dan tak bisa lagi menampung sampah. Untuk itu sekarang kita sedang mencari solusi mengurangi produksi sampah yang dihasilkan masyarakat,” katanya.
Ia mengungkapkan, upaya yang sedang digiatkan untuk mengurangi produksi sampah adalah mengurangi penggunaan sampah pelastik baik di rumah maupun di perkantoran.
“Ini sudah dicanangkan oleh wali kota. Nantinya masyarakat mulai dibiasakan untuk tidak menggunakan kantong pelastik sekali pakai. Misalnya untuk air mineral, pegawai di kantor diharuskan membawa tumbler atau botol minuman sendiri dan tidak lagi menggunakan botol air mineral yang setelah dipakai langsung dibuang,” ungkapnya.
Selani mengurangi penggunaan kantong pelastik, ia menuturkan upaya lain yang dilakukan adalah memaksimalkan sosialisasi ke masyarakat soal pengelolaan sampah yang bisa didaur ulang menjadi bahan yang bernilai ekonomis.
“Itu merupakan beberapa poin yang masuk dalam Jakstrada (Kebijakan Stargetis Daerah) dalam mengurangi volume sampah. Dengan begitu, maka sampah yang masuk ke TPA itu hanya yang tak bisa lagi diolah,” tuturnya.
Ditambahkannya, pihaknya menargetkan pengurangan volume sampah hingga tahun 2025 mendatang mencapai 30 persen.
“Target kita produksi sampah sudah berkurang 30 persen dan 70 persen lainnya itu pengolahan. Kita harap ada dukungan dan kerja sama dari masyarakat terutama dalam mengurangi produksi sampah,” tambahnya. (*)
TInggalkan Komentar