Foto: Refly Mokoginta/Kepala BPBD
KOTAMOBAGU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan menggunakan aplikasi Indonesia Disaster Rapid Assessment (Indra) untuk mendeteksi dini bencana alam yang terjadi di Kota Kotamobagu. Hal ini diutarakan Kepala BPBD, Refly Mokoginta.
Menurutnya, penggunaan aplikasi tersebut akan memudahkan pihaknya dalam mendeteksi bencana alam serta proses penyampaian laporan ke masyarakat. “Aplikasi ini sudah dilaunching secara nasional oleh BNPB dan akan digunakan di tiap daerah, termasuk Kota Kotamobagu. Aplikasi ini juga akan membantu petugas kita dalam mendeteksi bencana alam,” katanya.
Ia mengungkapkan, selama ini yang digunakan pihaknya dalam melaporkan bencana alam ke masyarakat hanya melalui surat serta pesan Whats App (WA). “Menggunakan surat juga bisa, tapi pelaporannya agar terlambat. Kemudian kalau menggunakan WA juga boleh, tapi sistemnya tak terintegrasi dengan baik. Nah dengan aplikasi ini maka semuanya akan lebih mudah,” ungkapnya.
Dalam pemanfaatan aplikasi itu, ia menuturkan pihaknya akan menempatkan relawan yang bertugas memantau semua lokasi bencana. “Misalnya, ketika ada banjir relawan itu akan langsung melaporkannya melalui aplikasi Indra,” tuturnya. Ditambahkannya, aplikasi tersebut bisa digunakan semua masyarakat, termasuk dalam melaporkan kejadian bencana alam di lingkungan sekitar.
“Dengan adanya aplikasi ini, kita harapkan penanganan bencana alam bisa dilakukan sedini mungkin. Kemudian antara pemerintah dan masyarakat bisa sejalan dalam penanganan maupun penanggulangannya,” tambahnya. (*)
TInggalkan Komentar