Asus

SANGIHE— Ajang Dandim Cup dilaksanakan sejak bulan lalu di lapangan gesit Tahuna. Kegitan yang di ikuti kurang lebih 39 tim kesebelasan yang ada di Kabupaten Sangihe dan sebagain dari luar daerah di nilai warga sangat baik. Hanya saja beberapa hari terakhir ini pelaksanaan hajatan tersebut mulai mendapat sorotan dari sejumlah kalangan dikarenakan sudah ada nuansa politik seakan ada Calon Anggota Legislatif  (Caleg) ‘curi start’."Mestinya pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) jeli melihat hal ini, karena dalam perhelatan Dandim Cup ini sudah ada unsur politik. Ada beberapa kesebelasan dengan terang- terangan sudah menggunakan kaos tim yang melambangkan nama salah satu Calon Legislatif (Caleg) dan juga membagikan kaos kepada para pendukung bernomor dua sebagaimana nomor urut dari Caleg itu,” ujar sejumlah warga.

Apalagi kata warga, kapasitas Caleg tersebut sebagai ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) Kabupaten Sangihe mestinya harus bersikap netral dalam arti tidak menggunakan momen ini sebagai ajang untuk mencari polularitas. “Jadi jangan karena jabatan sebagai ketua Askab PSSI Sangihe lantas menjadikan ajang ini sebagai tempat untuk kampanye. Untuk itu kami minta ada langkah dari pihak Bawaslu terkait hal ini,” tegas warga.

Ketua Bawaslu Sangihe, Junaidi Bawenti ketika dikonformasi harian ini, Senin (26/11) kemarin tak menapik akan hal tersebut. Namun dijelaskan, untuk melakukan langkah tegas terhadap caleg tersebut pihaknya belum memiliki data akurat sebagai bahan untuk menindak oknum caleg itu.

“Memang kami sudah mendapat laporan adanya pembagian Kaos tim di lapangan saat pertandingan Dandim Cup dan juga mengenai lambang atau nama caleg ini, tetapi itu tidak menjadi dasar bagi kami untuk bertindak. Sebab di kaos tim yang ada di beberapa kesebelasan yang digunakan saat bertanding tidak mencantumkan nama caleg itu maupun ajakan dan dukungan,” jelas Bawenti. Meski demikian katanya, pihaknya akan memanggil caleg tersebut yang juga sebagai ketua Askab PSSI Cabang Sangihe untuk dimintai keterangan terkait laporan yang masuk. “Prinsipnya karena ini laporan, yang bersangkutan akan kami panggil untuk dimintai keterangan terkait laporan dari masyarakat ini,”tegasnya.

Sementara itu ketua Askab Sangihe yang juga Caleg dari Daerah Pemilihan (Dapil) II Michael Tungari, ketika dihubungi dan dimintai tanggapan soal masalah ini menyatakan, logo yang bertuliskan di kaos tim yang ada di beberapa kesebelasan itu tidak ada nuansa politik seperti apa yang dikatakan."Menurut saya logo itu kan tidak ada nuansa politik, karena di situ tidak ada lambang partai, nomor urut maupun nama dan kaos yang dibagikan bukan merupakan kaos partai kerena kaos itu merupakan kaos dari tim Bidadari FC,” tepisnya. Disinggung lambang atau logo yang ada di kaostim sama persis dengan logo yang ada di stiker- stiker maupun baliho, Tungari tak menapiknya."Itu kan bagian dari sponsor, dan tidak melanggar aturan. kecuali ada yang menyalahi aturan dari KPU baru di tindak,” sebutny.(*)

Berita Terkait

TInggalkan Komentar