foto: Usai gelar monitoring dan evaluasi Jampersal RTK, dilanjutkan dengan foto bersama.
SITARO— Selasa (23/10), bertempat di Auditorium kantor bupati. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro, menggelar monitoring dan evaluasi program Jaminan Persalinan (Jampersal) Rumah Tunggu Kelahiran (RTK).
Sekertaris Daerah (Sekda) Drs Herry Bogar, saat membuka kegiatam tersbut. Bogar mengungkapkan puji syukur bagi Tuhan, sebab oleh kasiNya, kita boleh dikumpulkan ditempat ini, untuk mengikuti kegiatan Jampersal RTK tahun 2018. "Atas nama Bupati Sitaro, saya mengucapkan terima kasih sekaligus memberikan apresiasa kepada Dinas Kesehatan Sitaro, telah melalukan kegiatan ini. Mengingat ini merupakan langkah strategis sebagai kontrol terhadap pelaksanaan program jaminan persalinan bagi ibu dan anak di negeri 45 pulau ini," uangkap Bogar.
Lanjut Bogar, program Jampersal RTK ini merupakan salah satu kebijakam pemerintah, sebagai upaya untuk mendekatkan akses layanan kesehatan serta mencegah terjadinya resiko pada ibu hamil, ibu bersalin ibu nifas dan bayi baru lahir apalagi di daerah yang jauh dari pusat layanan kesehatan. "Rumah tunggu kelahiran ini, buka sekedar ruang tunggu, melainkan tempat tinggal sementara bagi ibu hamil yang akan melahirkan hingga nifas, termaksud bagi bayi yang baru dilahitkan beramaan dengan pendamping seperti suami keluarga atau kades kesehatan," terang Bogar.
Bogar pun meyakini, adanya Jampersal RTK dapat meminimalisir angka kematian bagi ibu dan anak. "Dikarenakan mereka telah dekat dengan fasilitas kesehatan sehingga dapat sesehera mungkin mendapat pelayanan dari petugas kesehatan," tungkas Sekda.
Sementara itu Kadis Kesehatan Sitaro Dr Ria Papalapu mengungkapkan selang kurang lebih 3 tahun terakhir, sejak 2016 sampai dengan tahun ini angka kematian ibu dan anak mengalami penurunan atau menunjukan tren positif. "Artinya secara kuantitas maupun kualitas layanan kesehatan bagi ibi dan anak di Sitaro semakin baik. Bahkan untuk Sitaro sendiri mendapat piagam penghargaan dari Menteri Kesehatan RI, atas keberhasilan pencapaian target lebih dari 95 persen cakupan kapanye imunisasi MR," terang Kadis.(*)
TInggalkan Komentar