Asus
Yasti Sebut Peserta Diklat Pim III Bolmong tak Disiplin

Yasti Soepredjo Mokoagow
BOLMONG---Ada yang menarik pada kegiatan penutupan Pendidikan dan Pelatihan
Kepemimpinan (Diklat Pim) tingkat III, di lingkup Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong), Senin (6/11/2017). Saat menyampaikan
sambutannya, Bupati Bolmong, Yasti Soepredjo Mokoagow tiba-tiba mengatakan
para peserta Diklat Pim III tidak disiplin. Pasalnya, saat mengikuti
penutupan Diklat Pim III yang turut dihadiri Kabid Pendidikan dan
Pelatihan, Badan Diklat Provinsi Sulut, Yahya Rondonuwu, kemarin, para
peserta diwajibkan menggunakan pakaian Nasional. Yakni pakaian jas lengkap
dengan peci. Sayangnya, dari 40 orang peserta Diklat, hanya sekira lima
orang saja yang memakai peci. Sontak, pemandangan tersebut membuat orang
nomor satu di Bolmong itu marah besar. “Yang seharusnya hari ini diminta
untuk menggunakan pakaian nasional, yakni pakai jas lengkap dengan peci.
Bagaimana bisa para peserta hari ini penutupan tapi tidak disiplin,” ucap
Yasti dengan nada tinggi.

Padahal, menurut mantan Anggota DPR-RI dua periode ini, dalam Diklat yang
dihelat selama kurang lebih 90 hari tersebut, para peserta dididik untuk
disipilin. Bahkan menurut Yasti, salah satu penilaian pokok dalam Diklat
Pim itu adalah disiplin. “Disiplin dimulai dari diri sendiri.

Meskipun secara kompetensi dianggap baik, tapi kalau tidak disiplin maka
diragukan dalam menjalankan tugas nanti. Menurut saya, kalian ini tidak
lulus,” sentil Bupati.

Sebelum mengakhiri sambutannya, selain disipiln, Bupati juga menegaskan
kepada para peserta diklat untuk bisa menjaga etika. Jangan sampai kata
dia, para peserta diklat dinyatakan lulus secara kompetensi memadai tapi
tidak mempunyai etika. “Kenapa harus saya sampaikan, karena ada satu di
sini yang justru sudah mengikuti diklat lebih tinggi bahkan satu level
diatas Diklat Pim II secara nasional tetapi tidak punya etika. Oleh sebab
itu, hari ini saya tekankan untuk bisa menjaga etika kepada siapapun, baik
kepada bawahan, kepada sesama maupun kepada atasan,” ketus Bupati. Kendati
bagitu, Bupati pilihan rakyat bolmong ini berharap, kepada para peserta
Diklat Pim III yang telah menyusun proyek perubahan untuk segera
mengimplementasikan. Karena kata Yasti, Diklat ini sebagai salah satu
sarana untuk meningkatkan pengetahuan. “Juga keterampilan dan
profesionalisme agar dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsihnya sebagai
pejabat administrator,” kuncinya.(*)

Berita Terkait

TInggalkan Komentar