foto: Ratusan siswa SMA Negeri 2 Kotamobagu berunjuk rasa menolak pergantian kepala sekolah. Tampak unjuk rasa yang dilaksanakan di halaman sekolah.
KOTAMOBAGU— Ratusan siswa SMA Negeri 2 Kotamobagu berunjuk rasa, Rabu (24/10), di halaman sekolah. Unjuk rasa yang diikuti gabungan siswa Kelas X, XI dan XII ini menolak rencana Dinas Pendidikan Provinsi Sulut mengganti Kepala Sekolah (Kepsek) saat ini dengan guru yang lain.
Dalam aksi itu, para siswa membentangkan spanduk besar bertuliskan tuntutan mereka. Siswa juga bergantian berorasi menyampaikan penolakan penggantian Kepsek yang baru tiga bulan menjabat, sekaligus mempertanyakan alasan penggantiannya.
“Jika Kepsek diganti, kami akan mogok belajar. Kami yakin dengan Kepsek yang sekarang ini sekolah kita akan lebih maju. Jangan ada penggantian kepala sekolah,” kata Ketua Majelis Perwakilan Kelas (MPK) SMA Negeri 2, Septian Paluda, saat berorasi.
Menurut para siswa, Kepsek saat ini sudah banyak membawa perubahan terhadap kemajuan SMA Negeri 2. Yang paling nampak kata mereka adalah soal disiplin siswa. “Dulu sebelum kepsek ini banyak siswa yang terlambat tiap hari, tapi sekarang ini jumlah siswa yang terlambat tinggal sedikit. Kami tak mau kepsek diganti,” ungkapnya.
Sekira dua jam berorasi, Kepala Sub Tata Usaha Cabang Dinas Pendidikan Boltim dan Kotamobagu Dinas Pendidikan Provinsi Sulut, Sumirat Pondabo, tiba di SMA Negeri 2 dan menemui para siswa. Dihadapan para siswa, ia mengaku penggantian Kepsek tersebut masih akan dikaji kembali. “Unjuk rasa ini adalah aspirasi para siswa dan akan kita tindaklanjuti. Soal penggantian kepala sekolah, masih akan dikaji lagi,” ujarnya.
Menanggapi apa yang dilakukan para siswa tersebut, Kepsek SMA Negeri 2, Masyuri Podomi, berharap aksi tersebut tak sampai mengganggu aktivitas di jalan raya serta proses belajar mengajar di sekolah. “Saya harap aksi ini hanya hari ini (24/10). Besok (25/10) sudah harus belajar seperti biasa lagi,”harapnya.
Ia mengakui, dirinya tak mengetahui ada aksi yang akan dilakukan para siswa tersebut. Bahkan katanya, ia kaget saat hendak memasuki pintu sekolah dan melihat ada ratusan siswa yang sedang berunjuk rasa. “Saya tidak tahu kalau ada aksi ini. Kemarin (Senin) saya sudah terima SK, dan rencananya hari ini (24/10) akan ikut serah terima jabatan,” ujarnya.(*)
TInggalkan Komentar