Asus

BOLSEL— Kepolisian Sektor (Polsek) Urban Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) kembali mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap modus penipuan baru yang dilakukan sejumlah oknum yang tak bertanggung jawab. Menurut keterangan Kapolsek Kompol Bahrudin Samin, modus tersebut dilakukan pelaku dengan cara berpura-pura akan mengirimkan uang kepada korbannya.

“Sasaran pelaku di sekolah-sekolah, dengan cara masuk sekolah dan meminta nomor dan alamat wali siswa. Setelah itu, mereka menghubungi wali siswa dan mengaku akan memberikan santukan kepada siswa melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebesar Rp2.300.000 dengan syarat harus memberikan dokumen identitas anak. Kami masih menunggu laporan resmi dari korban, tetapi kami sudah mencoba melakukan pelacakan kepada pelaku melalui akun media sosialnya,”ungkapnya.

Menurut Kapolsek, aksi penipuan ini terungkap saat menerima laporan dari salah satu orang tua siswa. Dari penuturannya, oknum tersebut mengatasnamakan pegawai provinsi. "Modus penipuan itu kalau ada yang dari provinsi pasti mereka ke Kantor Dinas Pendidikan dulu. Nanti ada staf dari dinas yang akan mendampingi saat turun ke sekolah. Mekanismenya begitu,”jelas Kapolsek usai mengkonfirmasi masalah ini ke pihak Dinas Pendidikan Bolsel.

Terpisah, Ratna Palakum salah satu orang tua siswa mengaku hamper tertipu, oknum-oknum tersebut datang ke SDN 1 Tabilaa, mereka meminta nomor telepon wali murid kemudian mengatakan ada uang santunan untuk anak-anak sebesar Rp2.300.000. "Mereka menelpon saya kemarin siang meminta menyiapkan KTP, akta kelahiran anak, dan Kartu Keluarga. Kata mereka ada dana sebesar itu kemudian meminta nomor rekening,"ungkapnya.

Untungnya, saat itu menyadari dimana gerak-gerik pelaku dalam telepon sangat mencurigakan. “Sebelum saya memberikan dokumen-dokumen yang dimaksud pelaku. Saya masih sempat mengkonfirmasi hal ini kepada pihak Dinas Pendidikan Provinsi, setelah  mengetahui jika itu aksi penipuan, saya sudah tidak menanggapi penipu tersebut,”tuturnya.

Menanggapi persoalan ini, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Andry Budiarjo mengaku kaget mendengar informasi tersebut, terutama modus baru yang dilakukan pelaku. "Terkait postingan di akun sosial Facebook, BPJS tidak pernah memungut biaya administrasi apapun dalam pendaftaran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) KIS,"jelasnya.

Ditambahkan Andry, hingga saat ini pihak BPJS belum pernah mengeluarkan produk program KIS untuk anak-anak, karena peserta yang terdaftar JKN KIS adalah yang didaftarkan bersama dengan anggota keluarganya. “Kami harap masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi-informasi di media social. Apabila ditemukan seperti itu, ada baiknya langsung dikonfirmasi ke instansi teknis,”tandasnya. (*)

Berita Terkait

TInggalkan Komentar