Asus
Lomban Warning Warga Tak Merusak Alat Pendeteksi Tsunami

Foto: Alat Pendeteksi Tsunami ini jangan dibuang apalagi dirusak.


BITUNG— Wali Kota Bitung, Maximiliaan J Lomban mewanti-wanti publik agar tidak memindahkan atau mencuri buoy (pelampung) yang digunakan sebagai alat pendeteksi dini bencana tsunami. Kata Lomban, alat deteksi tsunami berteknologi tinggi ini dipasang di sepanjang kawasan pesisir Indonesia yang rawan bencana, Jumat (19/10). "Jika alat-alat ini berpindah tempat atau dicuri, maka hal ini membuat upaya pencegahan jatuhnya korban jiwa yang dilakukan oleh pemerintah menjadi rentan," katanya.
Buoy tsunami diperlukan sebagai sistem peringatan dini, untuk itu kata Lomban, Buoy yang mengapung di laut untuk tidak dirusak, dipindahkan atau di bawa pulang
"Karena ketidaktahuan masyarakat, ada beberapa alat deteksi tsunami ini yang dibawa pulang, bahkan ada yang dirusak, untuk itu saya atas nama Pemerintah Kota Bitung mengimbau para nelayan atau siapa saja untuk menjaga dan tidak merusak alat tersebut, hal ini untuk memastikan keselamatan kita bersama," tutup Lomban.
Sementara, Ketua PMI Kota Bitung, Dra Khouni Lomban Rawung menjelaskan bahwa dibeberapa tempat di dasar laut Indonesia, BMKG telah meletakkan alat pengukur tekanan gelombang laut yang dapat mendeteksi secara cepat dan langsung dilaporkan ke buoy yang berada di atas permukaan laut. "Tinggi gelombang yang akan terhempas menuju pesisir secara akurat dapat dilaporkan buoy. Data aktual itu diterima satelit, dan apabila berpotensi tsunami, maka alarm peringatan dini akan diaktifkan secara otomatis," jelasnya.
Dengan adanya buoy, kita bisa secara tepat dan cepat menentukan ada tidaknya tsunami, kita juga bisa mengetahui daerah mana yang akan paling parah dihantam tsunami. "Sehingga, penanganan bencana pun bisa lebih fokus," tutup Rawung.(*)

Berita Lainnya

TInggalkan Komentar