KLIKSULUT, MANADO--Pandemi covid-19 berdampak langsung pada penerimaan bea cukai KPP Bea Cukai TMC Manado di semester I 2020. Nominal bea masuk yang mereka terima selain dari Pelabuhan Bitung, yakni Rp1,09 miliar atau baru 15,79% dari target yang diberikan.
"Targetnya sebesar Rp6,8 miliar, baru tercapai hingga akhir Juni di angka Rp1,09 miliar. Dibanding semester pertama tahun lalu yang mencapai Rp1,41 miliar, maka tahun ini turun 22,86%," ujar Kepala KPP Bea Cukai TMC Manado M. Anshar, Rabu (8/7) lalu.
Dikatakan Anshar hal yang sama juga dari cukai yang mengandalkan minuman mengandung etil alkohol (MMEA). Di mana dari 9 pabrik yang ada, penerimaannya baru mencapai Rp1,58 miliar atau baru 8,2% dari target Rp19,2 miliar di 2020 ini.
"Dibanding tahun lalu yang mencapai Rp9,7 miliar, penurunan kali ini jauh sekali," tambah Anshar.
Secara akumulasi, penerimaan pada semester satu ini baru mencapai Rp2,67 miliar dari target Rp26 miliar. Hal ini juga dipengaruhi oleh ditutupnya operasional bandara, terlebih dihentikannya penerbangan luar negeri dari Cina dan Singapura.
"Dampak covid ini memang sangat berat, padahal waktu itu kita masih mempunyai kargo dari Cina dan Singapura," ungkapnya.
Faktor lainnya yang mempengaruhi yaitu produksi pabrik Conch yang menurun tajam, mengingat volume impor dari Cina juga menurun. Selain itu ialah adanya PSBB sehingga pabrik-pabrik penjual MMEA turut menghentikan operasionalnya.
"Kami memberikan solusi seperti memberikan insentif fiskal, dan juga mempermudah prosedural," ujarnya.
Insentif fiskal ini sudah dilakukan seperti yang diterapkan kepada Jojobu Minahasa dengan membebaskan cukai MMEA mereka untuk pembuatan hand sanitizer. "Paling tidak ini agar cashflow mereka tetap terjaga, karyawan mereka tidak di-PHK," terangnya.
Kebijakan ini juga yang sekarang mulai dirasakan cukup efektif. Terbukti produksinya meningkat dan pembayarannya cukainya juga langsung terdongkrak. "Ada peningkatan Rp300 juta," ujarnya sambil mengharapkan pandemi ini segera berlalu. (*)
TInggalkan Komentar