Asus
Video Viral Coreng Nama Baik Bolmong Yasti Turun Langsung ke SMK

Bupati Bolmong, Yasti Soepredjo Mokoagow saat memberikan pembinaan kepada para pelajar bersama guru-guru di SMK asal video viral itu dibuat.


KLIKSULUT, BOLMONG—Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow angkat bicara soal video pelajar SMK di Bolmong yang viral. Orang nomor satu di Tanah Totabuan itu mengaku prihatin dan sangat menyesalkan kejadian tersebut. “Sangat saya sesalkan karena ini terjadi di dunia pendidikan di Bolmong. Dan ini betul-betul mencoreng nama baik daerah,” tegas Yasti saat berkunjung ke sekolah tempat video itu dibuat.

Menurut dia, secara regulasi memang SMA/SMK menjadi kewenangan pemerintah provinsi. Tetapi di sisi lain, semua pelajar bahkan guru-guru merupakan warga Bolmong. Sehingga dianggap perlu, dirinya hadir dalam rangka memberikan pembinaan. “Saya sudah hubungi Kapolres. Saya minta untuk secepatnya diproses sesuai hukum yang berlaku. Saya minta ini segera diselesaikan. Pelaku-pelakunya harus mendapatkan pembinaan hukuman sesuai ketentuan perundang-undangan,” sambungnya.

Ia mengaku tidak perah membayangkan ini terjadi di dunia pendidikan. Apalagi di Kabupaten Bolmong yang sangat memegang nilai-nilai adat dan agama. Bolmong daerah yang kental dengan adat istiadat yang sangat menghormati keberadaan satu dengan yang lainnya. “Di luar sana banyak anak-anak yang tidak sekolah. Tapi mereka punya moral yang baik. Kalian sangat beruntung masih bisa mengenyam pendidikan di sekolah yang bagus dan layak. Jadi sebenarnya tugas kalian itu belajar,” kata Yasti di hadapan para pelajar, kemarin.

Sehingga itu, dengan tegas, mantan anggota DPR-RI dua periode itu meminta kepada pihak sekolah untuk melarang siswa-siswinya membawa hanphone android ke sekolah. “Kepada kepala sekolah saya minta untuk tidak lagi membolehkan siswa-siswi membawa handphone android ke sekolah. Periksa setiap hari. Datang sekolah itu belajar bukan bermain hp. Ada waktunya bermain hp di rumah. Itupun kalau orang tua mengizinkan. Tapi di sekolah tidak boleh. Itu yang merusak mental anak sekolah,” tandasnya. (*)

Berita Lainnya

TInggalkan Komentar