Asus
Wali Kota  Tak Pernah Lecehkan Tukang Ojek

Maxmilian Jonas Lomban

 

KLIKSULUT, BITUNG—Adanya  issue terkait Wali Kota diduga memberikan pernyataan melecehkan profesi tukang ojek diseriusi Kabag Protokol Pimpinan Alber Sergius. Diduga  oknum yang menyebarkan potongan video dimaksud telah mendramatisasi potongan kalimat Wali Kota yang menyebutkan ‘tukang ojek sebagai pengangguran tidak tetap’.

Padahal, jika potongan kalimat dimaksud didengar secara utuh sejak awal hingga akhir pidato, maka tidak ada maksud melecehkan profesi tukang ojek. Apalagi, Pemkot Bitung sejak dua tahun lalu telah memberikan perhatian khusus kepada profesi informal diantaranya tukang ojek.

Wujud perhatian khusus Wali Kota kepada tukang ojek adalah mengikutsertakan mereka dalam BPJS Ketenagakerjaan secara gratis lewat Program Tali Kasih. Dengan program ini, setiap tukang ojek yang terdaftar kemudian mengalami kecelakaan saat melaksanakan pekerjaannya akan mendapatkan asuransi. Ini wujud perhatian dan penghargaan pemerintah kota terhadap profesi tukang ojek.

Karena itu, menanggapi isu viral di media sosial yang mengatakan Wali Kota Bitung Max Jonas Lomban melecehkan profesi tukang ojek, Pemerintah Kota Bitung perlu meluruskan informasi dimaksud. Apa yang diviralkan dalam bentuk potongan video adalah bagian pendek dari sebuah uraian panjang sambutan Wali Kota Bitung pada saat Peringatan Hari Pangan Sedunia di Pasar Pinasungkulan Sagerat Bitung 19 Oktober 2019.

Awalnya, video dimaksud diunggah sebuah media online pada kanal Youtube dengan durasi 9 menit 44 detik. Namun oleh oknum lain dipotong dengan hanya mengambil sebagian pidato Wali Kota dengan durasi  1 menit 25 detik. Judulnya pun diubah menjadi provokatif. Potongan video dan judul yang provokatif itu telah menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.

Dalam sambutan secara utuh, intinya Wali Kota tidak melecehkan profesi tukang ojek tetapi memberi motivasi kepada hadirin sebagai petani melakukan regenerasi kepada anak-anak, sehingga anak muda bisa meneruskan pekerjaan orang tua sebagai petani. "Jadi unggahan itu tidak benar sama sekaki karena sudah didramatisir oknum yang tak bertanggung jawab," tandasnya. (*)

Berita Lainnya

TInggalkan Komentar