Asus
Pemkab Bolmong  Tahun depan akan Membuka Sekolah Lapang Pertanian

KLIKSULUT, BOLMONG--- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) akan membuka sekolah lapang bagi petani.

Bupati Bolmong, Yasti Soepredjo Mokoagow, menyampaikan sekolah lapang dibuka untuk para petani sehingga wajib bagi petani Bolmong. Ini salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani, yang rencananya 2020 mendatang,

Menurut Yasti sapaan akrab Bupati yang berkacamata ini, sumber daya alam begitu luas serta didukung tanah yang subur sehingga penting dibarengi dengan sumer daya manusia (SDM) yang mumpuni maka sulit untuk mencapai hasil maksimal.

 Sekolah ini merupakan proses pembelajaran non formal bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengenali potensi. Petani juga diajarkan menyusun rencana usaha, identifikasi dan mengatasi permasalahan.  “Dengan begitu, petani dengan mudah mengambil keputusan dan menerapkan teknologi yang sesuai dengan sumber daya setempat secara sinergis dan berwawasan lingkungan, sehingga usaha tani lebih efisien, berproduktivitas tinggi dan berkelanjutan,” kata Bupati, belum lama ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Bolmong, Remon Ratu menjelaskan, mengatakan program tersebut akan dimasukkan pada kegiatan tahun 2020 mendatang,dan akan berkelanjutan. “Nantinya kita akan membuat kelompok tani per kecamatan. Soal jumlah peserta akan kita sesuaikan dengan kemampuan pembiayaan. Initinya, akan dibuat berkelanjutan.sebagai contoh tahap pertama dibuka untuk dua kecamatan dulu. Kemudian berikutnya, dianggarkan lagi untuk kecamatan lain,” ungkap Remon, kemarin. Lebih lanjut, pada sekolah lapang nanti, para peserta dikenalkan dengan praktik budi daya tanaman yang sangat erat kaitannya dengan belajar tentang kondisi kesuburan tanah, jenis tanaman, hama dan penyakit. Selain itu, mereka juga akan diberikan keterampilan dalam membuat pupuk organik cair maupun kompos melalui pengembangan mikro organisme lokal sehingga mereka dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Untuk pengembangan pertanian, peternakan yang  berkelanjutan para peserta juga harus banyak belajar. Sehingga diharapkan menjadi program yang terintegrasi dan mendukung satu sama lain,” ujar Remon Ratu.(*)

 

 

Berita Terkait

TInggalkan Komentar