Asus
Rawan Money Politik, LSI Ungkap Harga Satu Suara di Sulut

MANADO— Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Lingkaran Survey Indonesia (LSI) terkait pendapat masyarakat tentang praktek money politic atau politik uang, didapati, sebanyak 77,7 persen masyarakat yang adalah pemilih menganggap hal tersebut sangat wajar dan wajar.

Dengan angka yang besar tersebut, maka money politic masih menjadi hal yang patut diwaspadai oleh para calon legislatif (caleg) dan partai politik (parpol).

Hal tersebut diungkapkan Peneliti Senior LSI Rully Akbar dalam Konferensi Pers yang digelar di Hotel Aryaduta, Kamis (11/4/2019) siang.

“Ini menunjukkan, sangat besar jumlah pemilih yang tahu adanya praktek politik uang di wilayah mereka. Hasil survey juga menunjukkan, besarnya pemberian uang atau barang dapat berpengaruh pada pilihannya,” ungkap Rully.

Hasil survey lainnya yang cukup menggelitik adalah besaran nominal uang yang dapat membuat pemilih merubah pilihannya.

“Jadi ada tahapan-tahapan pertanyaan dan kemudian muncul pada besaran nominal. Muncullah nominal uang Rp 200.000 ke atas per suara,” ujar Rully.

Angka tersebut dikatakan Rully termasuk besar jika dibandingkan dengan daerah lain di luar Sulawesi Utara, misalnya Pulau Jawa.

“Pengaruhnya bisa saja karena pemilih di Sulawesi Utara lebih terbuka soal money politic dibandingkan dengan daerah lain,” ucap Rully.(*)

Berita Terkait

TInggalkan Komentar